Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bukan Hanya Kekurangan APD, Tenaga Medis Wanita Indonesia Tak Ganti Pembalut Saat Tangani Pasien Corona

Seto Ajinugroho - Selasa, 21 April 2020 | 17:00
Bukan Hanya Kekurangan APD, Tenaga Medis Wanita Indonesia Tak Ganti Pembalut Saat Tangani Pasien Corona
Tribunnews

Bukan Hanya Kekurangan APD, Tenaga Medis Wanita Indonesia Tak Ganti Pembalut Saat Tangani Pasien Corona

Sosok.ID - Sudah sepantasnya para tenaga medis di garis depan dibekali dengan Alat Perlindungan Diri (APD).

Dengan APD tenaga medis bisa lebih tenang menangani pasien positif corona.

Selain kekurangan APD, ternyata ada fakta mengejutkan lagi yang dialami tenaga medis khususnya kaum Hawa di Indonesia saat penanganan pasien corona.

Diketahui, mereka harus menahan untuk mengganti keresahan mereka untuk mengganti pembalut selama lebih dari 8 jam.

Baca Juga: Jika Ibadah Haji 2020 Dibatalkan Gegara Virus Corona, Kemenag Siap Kembalikan Uang Calon Jemaah, Sudah Ada 2 Opsi Cara Pengembalian

Pasalnya, para tenaga medis wanita ini juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut; sepatu khusus, sarung tangan khusus, kacamata khusus, masker khusus hingga dua buah, penutup rambut, dan juga hazmat suit.

Keresahan tenada medis wanita juga dialami Letda Ckm (K) dr. Oktaviani Eka Puspasari dan dr. Hilda Khoirun Nisa yang kini bertugas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Hilda menuturkan, selama mengenakan APD, tenaga medis yang bertugas tidak akan bisa melakukan aktivitas kebutuhan dasar, seperti makan, minum, dan buang air.

“Tapi masing-masing nakes punya solusi. Kalau saya, biasanya makan dan minum saat menjelang menggunakan APD. Begitu juga dengan buang air kecil. Sehingga setelah pakai APD kami tidak terganggu dengan kebutuhan dasar tersebut,” jelas dr. Hilda.

Baca Juga: Jokowi Resmi Larang Mudik, Kemenhub Sudah Siapkan Skenario Larangan Gerak Transportasi Antar Daerah, Jalan Tol Bakal Ditutup?

“Kalau sudah tidak tertahan lagi, seperti ingin buang air kecil atau buang air besar, kami diperbolehkan ganti APD. Tapi sebenarnya, ini sudah komitmen kami (untuk menahan -RED.),” tutur dr. Okta menambahkan.

Jika dalam kondisi menstruasi, dr. Okta juga Tenaga Kesehatan (Nakes) lainnya, mencari akal sebisa mungkin supaya siklus bulanan wanita tersebut tidak menghambat pekerjaan merawat pasien Covid-19.

Source : Grid Health

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x