Dari positif beberapa kali jadi negatif, habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif, dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," ungkap Gede Suyasa seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Agar tak menimbulkan kerancuan, pihak Dinkes Buleleng akhirnya melaporkan hal ini kepada perwakilan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang ada di Jakarta.
Dalam laporannya, pihak Dinkes Buleleng meminta tolong WHO untuk menganalisis penyebabnya.
"Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Jakarta dengan Kadiskes langsung," lanjut Gede Suyasa.
Harapannya, bila penyebab sudah diketahui, akan ada penanganan khusus terhadap pasien tersebut.
Sebab, meski sudah diisolasi selama 1 bulan, hasil tes terus menunjukkan perubahan.
(*)