Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jengah Terus-terusan Dikucilkan Warga Gegara Bertetangga dengan Wanita yang Meninggal Dunia Setelah Dinyatakan Positif Corona, Satu Keluarga Ini Pilih Ngungsi ke Hutan : Karena Kita Tidak Tau Mau Kemana

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 18 April 2020 | 07:15
ilustrasi - satu keluarga yang anggotanya meninggal karena virus corona pindah ke hutan karena dikucilkan tetangga.
mstar

ilustrasi - satu keluarga yang anggotanya meninggal karena virus corona pindah ke hutan karena dikucilkan tetangga.

Sosok.ID - Perlakuan tidak menyenangkan terhadap orang-orang di sekitar pasien positif corona yang meninggal dunia kembali terjadi.

Seolah jengah karena terus dikucilkan, satu keluarga ini akhirnya memutuskan untuk pindah ke hutan.

Sulit memang harus bertahan hidup di tengah alam terbuka.

Namun, hidup di hutan lebih baik daripada di kampung yang penduduknya telah memberi stigma negatif terhadap mereka.

Baca Juga: Khawatir Setengah Mati Bakal Ketularan Virus Corona, Satu Keluarga Ini Pilih Tinggalkan Rumahnya yang Nyaman dan Pindah ke Hutan Belantara

Satu keluarga di Desa Winetin, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, melakukan isolasi mandiri di hutan.

Mereka mengisolasi diri atas inisiatif sendiri, karena salah seorang tetangga mereka meninggal positif virus corona atau Covid-19.

Elly Lasaheng yang merupakan kepala keluarga mengatakan, tetangga yang meninggal seorang ibu.

Sebelum tetangganya meninggal, ada tiga orang petugas memakai pakaian lengkap alat pelindung diri (APD) datang ke rumah mereka.

Baca Juga: Bukan Korea Selatan atau Singapura, Negara yang Menteri Kesehatannya Postif Covid-19 Ini Justru Dinobatkan Sebagai Wilayah Teraman Nomor 1 di Dunia dari Virus Corona, Kok Bisa?

Para petugas ini meminta izin untuk melakukan pemeriksaan.

Menurut Elly, para petugas ini dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Minahasa Utara.

Elly Lasaheng saat diwawancara dikediamannya di Desa Winetin, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (16/4/2020) siang.
KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY

Elly Lasaheng saat diwawancara dikediamannya di Desa Winetin, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (16/4/2020) siang.

"Mereka mengambil sampel darah saya dan keluarga untuk pemeriksaan.

"Saya sempat bertanya, kenapa?

Baca Juga: Hadapi Corona: Ini 4 Hal yang Dapat Anda Lakukan Saat Ini Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anda, Salah Satunya Tidur yang Cukup

"Kata mereka 'oh hanya untuk memastikan apakah terkena virus atau tidak'," kata Elly didampingi sang istri, Agustin Sigarlaki, saat diwawancara di kediamannya, di Desa Winetin, Jaga III, Kamis (16/4/2020) siang.

Lanjut Elly, setelah beberapa hari diperiksa, mereka mendapat informasi bahwa salah seorang ibu yang menjadi tetangga mereka telah meninggal karena Covid-19.

"Sorenya, suami dari ibu yang meninggal itu tiba di rumahnya.

"Kemudian, kita melihat tetangga samping rumah sudah menghindar lebih dulu.

Baca Juga: Imbas Corona, Nasib Miris Seorang Bapak Jual Hp Rp 10 Ribu Buat Beli Beras Demi Hidupi Keluarga

"Kita juga langsung mengungsi, tidak tahu mau ke mana, jadi kita pilih ke hutan saja," ungkap Elly.

Saat mengisolasi diri di hutan, keluarga Lasaheng-Sigarlaki itu sudah membawa bekal untuk kebutuhan di hutan.

"Sekitar empat hari kita mengisolasi diri di hutan.

"Kita kembali ke rumah karena sudah ada informasi dari Dinkes, hasil pemeriksaan saya dan keluarga, bagus atau tidak terkena virus," ujarnya.

Baca Juga: India Rusuh! Gegara Perpanjang Lockdown Corona, Warga Mengamuk Massal Menyerang Polisi

Elly menjelaskan, alasan lain mereka mengisolasi diri di hutan, karena warga mulai menjauhi keluarganya.

Di hutan, Elly dan keluarganya tidur di bak mobil terbuka dengan beratapkan terpal.

"Kita juga membuat tenda sendiri untuk memasak," katanya.

Saat malam, keluarga ini hanya menggunakan lilin sebagai penerang.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Wabah Corona Bakal Bawa Era Baru Bagi Indonesia

Untuk mandi dan mencuci pakaian mereka mengandalkan air sungai.

"Sempat juga saat memancing cari ikan di sungai," sebutnya.

Sejak mereka mengungsi di hutan sampai kembali ke rumah, belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Satu masker pun belum pernah," ujar Elly.

Baca Juga: Secercah Harapan, 58 Negara Siap Bantu Indonesia Perangi Corona, Angka Pasien Sembuh Meningkat Drastis!

(Skivo Marcelino Mandey)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merasa Dikucilkan karena Tetangga Positif Corona Meninggal, Satu Keluarga Pilih Isolasi Diri di Hutan "

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x