Elly hanya membawa bekal untuk kebutuhan sehari-hari dalam pengungsiannya di hutan tersebut.
"Sorenya, suami dari ibu yang meninggal itu tiba di rumahnya. Kemudian, kita melihat tetangga samping rumah sudah menghindar lebih dulu. Kita juga langsung mengungsi, tidak tahu mau ke mana, jadi kita pilih ke hutan saja," ungkap Elly.
Karena tak memiliki tenda untuk membuat tempat tinggal sementara, Elly menggunakan mobil bak terbuka yang dimodifikasi dengan terpal sebagai tempat istirahat.
Saat di hutan, Elly pun memanfaatkan alam untuk bertahan hidup selama tinggal di sana seperti ubi-ubian dan ikan sungai.
"Kita juga membuat tenda sendiri untuk memasak," katanya.
Saat malam hari, mereka mengandalkan lilin untuk penerangan.
Sedangkan untuk mandi dan cuci pakaian mereka memanfaatkan sungai.
"Sempat juga saat memancing cari ikan di sungai," sebutnya.
"Selama beberapa hari di sana, kadang-kadang kalau tidak ada beras ya hanya rebus ubi saja, nyari di hutan dan mancing di sungai," jelasnya.
Elly Lasaheng tak ingin kembali ke rumah mereka sebelum ada perkembangan mengenai kondisi kesehatan mereka dari dinas kesehatan setempat.