Sosok.ID - Beberapa waktu lalu, viral di media sosial, seorang transgender atau transpuan (waria) yang tewas karena dibakar hidup-hidup oleh warga.
Insiden tragis yang menimpa waria bernama Mira (47) ini terjadi Sabtu (4/4/2020) lalu di Cilincing, Jakarta Utara.
Tapi hingga kini, peman-preman berjuluk 'Bajing Loncat' (Bajilo) yang tega merenggut nyawa Mira dengan sadis masih belum tertangkap.
Melansir dari Warta Kota, Polsek Cilincing berjanji akan menangkap para pelaku secepatnya.
Dituduh mencuri
Semua kisah tragis ini, diawali dengan tuduhan yang dilayangkan pada Mira.
Ia dituduh telah mencuri tas milik seorang sopir truk yang berisi dompet dan handphone.
Melansir dari Warta Kota, hal ini disampaikan oleh saksi mata ON (54).
Menurut keterangannya, Mira yang membantah tuduhan tersebut kemudian dipukuli habis-habisan.
Karena masih tak mau mengaku, seorang pria kemudian menyiramkan 2 liter bensin ke tubuhnya.
Pelaku kemudian mengancam akan membakar Mira bila ia tetap tak mau mengaku.
Namun, korek api yang dipegang oleh seorang Bajilo tersenggol dan jatuh ke tubuh Mira.
Dalam sekedap, api menyulut dan membakar sekujur tubuh Mira.
"Yang bakar itu berusaha memadamkan, disiram pakai air. "Terus bajunya Mira dilepasin, akhirnya ada got, Mira diseret ke sana dan dipadamkan gitu," kata ON dikonfirmasi Warta Kota, Senin (6/4/2020).
Setelah melihat Mira yang kelelahan sekitar 25-30 warga yang menyaksikan peristiwa itu membubarkan diri satu per satu.
Sementara Mira, ia masih bisa bangkit dan berjalan pulang sendirian.
"Dari situ orang di rumahnya membawa Mira ke Rumah Sakit Koja," kata ON.
Ketua RT setempat yang mendengar bahwa Mira memerlukan biaya pengobatan kemudian mengumpulkan donasi.
"Terkumpul Rp4 juta dan sudah diserahkan ke Ketua RT," kata ON.
Nahas, nyawa Mira tak dapat tertolong dan menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (5/4/2020).
ON sendiri mmengaku sepat meneriaki para pelaku untuk berhenti memukuli Mira.
Tetapi teriakannya tak diindahkan oleh mereka.
Pengakuan teman Mira
Melansir dari Kompas TV, teman Mira, Yuni Irawan (48) mengatakan, rekannya dianiaya oleh sekitar 7 orang pada Jumat (3/4/2020) malam.
Senada dengan ON, Yuni mengatakan peristiwa itu diawali dengan tuduhan pencurian terhadap Mira.
"Tidak ada barang bukti di tangan Mira, cuma preman-preman yang duduk di situ (Jalan Clincing) menuduh Mira yang ambil," kata Yuni, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas TV.
Menurut keterangan Yuni, barang-barang miliki sopir truk itu hilang sejak Kamis (2/4/2020) malam.
Keesokan harinya, si sopir truk mendatangi kontrakan Mira untuk menanyakan keberadaan barangnya.
Namun, karena Mira tak mengetahuinya, si sopir truk kemudian kembali ke Jalan Cilincing.
Di sana lah, ia menyuruh 5 preman yang sedang nongkrong di lokasi untuk membawa Mira.
"Datanglah preman-preman ini dan jemput Mira dan dia ikut saja karena merasa tidak bersalah. Setelah dijemput, Mira kemudian dipukul," kata Yuni.
Setelah itu, peristiwa penganiayaan dan pembakaran terjadi.
(*)