Anehnya, anak kandung, keluarga besar Suzanna dan keluarga besar mantan suami Suzanna sebelum Clift Sangra tak mengetahui kematiannya sama sekali.
Keluarga dan orang-orang, baru mengetahui kematian Suzanna setelah jenazahnya sudah dimakamkan.
Ketika hari kematian, Clift sempat mengatakan Suzanna meninggal dunia tiba-tiba setelah minum susu malam hari. Ia mengaku sempat berbincang-bincang dengan Suzanna lalu ia segera menghubungi dokter pribadinya ketika melihat tanda-tanda kematian sang istri.
Dokter pribadinya, dr Mia Pramudianti dan suaminya dr Hasman Budiono sempat melakukan visum et repertum guna memastikan Suzanna telah meninggal dunia.
Kematian tersebut memicu perdebatan antara sang suami, Clift Sangra dengan anak kandung Suzzanna, Kiki Maria.
Dikutip dari Tribun Bali, masalah warisan itu juga sempat menimbukan isu Clift merencanakan pembunuhan Suzzana dengan menyewa pembunuh bayaran dan memberi imbalan sebesar Rp 50 juta.
Dikutip Grid.ID, tiga Asisten Rumah Tangga (ART) Suzzanna dalam persidangan di Pengadilan Negeri Kota Magelang, Senin (6 Maret 2006), mengaku disuruh terdakwa Clift Andre Natalia atau Clift Sangra untuk membunuh Suzzanna yang saat itu berstatus sebagai istri Clift sendiri.
Pengakuan itu disampaikan secara bergantian oleh Yusman, Wahyu Rifai dan Bayu Ponco Nugroho dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan terhadap suami Kiki Maria, Abriyarso Priharto Boyoh.
Sidang pada hari itu membahas tentang kasus penganiayaan yang terjadi pada 14 November 2005 saat Clift-Suzzanna mengunjungi rumah Abriyaro-Kiki di Armada Estate Kramat Magelang Utara.