Follow Us

Ramalan Maret Terbukti 99 Persen Benar, Kajian BIN Paparkan Puncak Pandemi Corona di Indonesia Terjadi Bulan Juli dengan Jumlah Kasus Lebih dari 106.000, Bagaimana Cara Meredamnya?

Rifka Amalia - Senin, 06 April 2020 | 06:00
Kepala BNPB Doni Monardo. Ia menyebut prediksi BIN soal wabah corona yang akan capai puncaknya pada Juli 2020
Humas BNPB/Danung Arifin

Kepala BNPB Doni Monardo. Ia menyebut prediksi BIN soal wabah corona yang akan capai puncaknya pada Juli 2020

Terus kemudian humidity (kelembaban udara) yang tinggi itu membuat virus COVID-19 sebenarnya relatif lebih lemah daripada di tempat lain,” jelas Luhut.

Namun, perlu diingat meredam coronavirus harus didukung dengan bisa mematuhi kebijakan pemerintah yang telah digaungkan.

Baca Juga: Terawang Fenomena Wabah Penyakit Sekarang, Om Hao Sebut Kebiasaan Leluhur yang Dilupakan Ini Jadi Penyebab Covid-19 Cepat Menyebar di Indonesia

"Tapi kalau social distancing itu tidak juga ketat, terlalu banyak juga masih berkumpul ramai-ramai, ya nggak berlaku tadi mengenai keuntungan kita dari panas dan humidity yang tinggi tadi,” lanjutnya.

Sehingga, menurut Luhut dengan meminimalisir adanya kasus infeksi di Tanah Air membuat pemerintah mengambil kebijakan karantina suatu wilayah bukan istilah lockdown.

Karena penetapan lockdown sendiri harus dipertimbangkan secara matang agar tak gagal dalam memutuskan.

"Nah ini yang harus dicari keseimbangannya, tapi kira-kira nanti terminologinya dicari juga,

Kita tidak kenal lockdown, kita kenalnya dikarantina, undang-undang nih ya, jadi jangan kita pakai lagi istilah lockdown itu,

Baca Juga: Bucin Setengah Mati dengan Adik Kelas Hingga Rela Kerja Tanpa Dibayar, Oknum Pembina Pramuka di Sumsel Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Pelaku: Saya Naksir Tapi Susah Dekati

Lockdown itu nggak semua tempat berhasil, hanya China yang relatif berhasil, di Korea, Italia juga tidak, sama Jerman,

Setiap negara itu mencari modelnya masing-masing yang cocok dengan dia,

Jadi kita jangan terus buru-buru menjudge atau memberikan komentar yang tidak pas," tegas Luhut.

Source : Warta Kota

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest