Sosok.ID - Himbauan untuk tidak keluar rumah selama wabah virus Corona memang agaknya sulit ditaati oleh penduduk di Tanah Air.
Sikap cuek sebagian warga yang menganggap enteng wabah virus Corona membuat beberapa pihak terpaksa memutar otak untuk memberi peringatan.
Termasuk berdandan ala penampakan hantu pocong saat patroli lockdown virus Corona di gapura kampung yang dilakukan warga Purworejo, Jawa Tengah ini.
Saking uniknya cara mereka menjaga warganya agar taat mengisolasi diri di rumah selama wabah virus Corona, aksi nyamar jadi pocong ini viral di media sosial.
Tak hanya viral, aksi unik berdandan ala pocong di Purworejo ini sampai masuk media pemberitaan asing ternama di Korea Selatan, SBS.
Ya, seperti yang kita ketahui, penyebaran virus Corona di Indonesia semakin mengganas.
Mengutip Kompas.com, per Selasa (31/3/2020) kasus positif virus Corona di Indonesia telah mencapai angka 1528 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 136 jiwa.
Tingginya jumlah kematian yang terjadi memaksa pemerintah menggalakkan sejumlah peraturan yang wajib ditaati masyarakat.
Baca Juga: Ustaz Dhanu Beberkan Perihal Pandemi Corona di Indonesia : Jangan Sampai Kita Melawan Virus
Salah satunya adalah menghindari kontak langsung dengan orang lain dan berdiam diri di rumah sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Sejauh ini, imbauan berdiam diri di dalam rumah inilah yang paling sulit dilakukan rakyat Indonesia.
Masih banyak warga di luar sana yang bersliweran di luar rumah tanpa rasa takut dan tak mengindahkan imbauan pemerintah.
Sikap cuek bebek warga dalam menghadapi wabah virus Corona inilah yang membuat sebagian pihak harus memutar otak untuk memberi peringatan.
Mulai dari pembubaran massa secara massal oleh pihak kepolisian hingga kerja sama RT/RW per wilayah untuk melakukan lockdown mandiri.
Salah satu yang tengah viral dan ramai dibicarakan di media sosial adalah aksi warga berdandan ala 'Pocong' saat berjaga jam malam di Purworejo.
Berdasarkan pantauan Sosok.ID, aksi warga kampung di Purworejo ini pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @Nyusaheeeen_ pada Selasa (31/3/2020).
Dalam cuitan tersebut, pemilik akun menuliskan bahwa aksi isolasi diri di sebuah kampung di Purworejo dijaga oleh sosok hantu Pocong.
Baca Juga: Bisa Mudik, Peneliti ITB Sampaikan Kabar Baik Bahwa Pandemi Corona di Indonesia Segera Berakhir
"Purworejo kereeen, lockdown-nya dijaga pocong," tulis pemilik akun @Nyusaheeeen_.
Dalam cuitan tersebut, pemilik akun juga menyematkan gambar dua sosok Pocong yang tengah santai duduk di depan gapura sebuah perkampungan.
Sontak saja, cuitan tersebut langsung viral dan ramai dibicarakan publik di media sosial Twitter.
Hingga detik ini, cuitan akun Twitter @Nyusaheeeen_ telah diretweet oleh 121 pengguna dan disukai lebih dari seribu akun pengguna Twitter lainnya.
Saking viralnya, cuitan akun Twitter @Nyusaheeeen_ ini sampai dilirik oleh media pemberitaan milik Korea Selatan, SBS dan viral dengan belasan ribu pembaca.
Melansir Tribun Jogja dan media pemberitaan SBS, Rabu (1/4/2020), berdasarkan pemberitaan yang beredar aksi berdandan seperti Pocong ini dilakukan oleh warga sebuah desa di Purworejo.
Aksi berdandan ala Pocong ini mereka lakukan agar warga yang hendak keluyuran keluar rumah di tengah wabah virus Corona merasa takut.
Selain itu, aksi ini juga dilakukan dalam rangka mengingatkan warga kepada kematian yang bisa datang kapan saja jika terlalu meremehkan wabah virus Corona.
Tingginya kepercayaan warga terhadap hal-hal mistis seperti ini dianggap cukup ampuh untuk membuat warga takut dan kapok.
"(Pocong) itu dianggap bisa teleportasi dan terbang. Orang Indonesia takut dengan pocong.
Jadi tampaknya dengan adanya pocong itu, orang-orang itu jadi takut untuk keluar,” tulis media pemberitaanSBSdikutip Sosok.ID dariTribun Jogja, Rabu (1/4/2020).
Menariknya, berita terkait aksi warga menyamar jadi Pocong untuk menakuti warga yang ngeyel ini viral di Korea Selatan dan telah dibaca oleh 16 ribu lebih pelanggan media.
Tak hanya itu, banyak warganet Tanah Air yang cukup kaget dan tergelitik dengan hantu Pocong Indonesia yang mendapatkan banyak respon menarik dari penduduk Korea Selatan.
(*)