"Meski kami bisa pahami sebagai bentuk kasih sayang. Namun, dengan adanya virus dari orang ke orang atau dari jenazah ke orang.
Sehingga perlu masyarakat memahami sehingga tidak terjadi kembali jenazah disentuh. Meski masih PDP, kami anggap sebagai jenazah infeksi," ujar dia.
Lantaran aksi nekat keluarga dan sejumlah warga yang tidak mau patuh dengan standar prosedur, maka pihak berwenang berhak mengambil keputusan untuk memantau dan mengisolasi keluarga pasien PDP.
Hal ini disampaikan sendiri oleh Jubir Penanganan Covid-19 di Sulawesi Utara, Muhammad Aris.
"Kami saat ini sedang melakukan pendataan, siapa saja yang kontak langsung dengan jenazah.
Kemudian akan diperiksa dan dilakukan tindakan-tindakan selanjutnya, dan kami tetap akan menganjurkan untuk melakukan isolasi mandiri dulu sambil kita menunggu perkembangan.
Tapi langkah awal saat ini, bahwa keluarga yang kontak langsung ini segera melakukan isolasi," tandas Dokter Muhammad Aris.
(*)