Sosok.ID- Wabah virus corona kini tengah jadi perhatian dunia.
Hingga hari Minggu 22 Maret 2020, ada ketambahan pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia.
Sudah disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan update terbaru mengenai jumlah pasien covid-19.
Yurianto menyebut, ada penambahan kasus positif corona menjadi 514 orang.
Ada penambahan 64 pasien positif corona yang terhitung pada Minggu, 22 Maret 2020.
Lebih lanjut, ada 29 pasien yang sembuh dan juga 48 pasien yang meninggal dunia.
Penambahan tersebut tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Pasien Virus Corona di Indonesia
Hal tersebut diumumkan Yuri di Kantor BNPB Indonesia, melansir dari Youtube Kompas TV, Minggu (22/3/2020).
"Perkembangan kasus baru yang kita dapatkan terhitung pada 22 Maret pukul 12.00, terakumulasi 514 orang terinfeksi Covid-19," ujar Yuri.
Yuri mengatakan sudah memberi informasi data kepada para otoritas setempat.
Baca Juga: Lantas Harus Bagaimana? WHO Nyatakan Lockdown Tak Berdaya Bendung Wabah Virus Corona
"Informasi ini sudah diberikan kepada kepala dinas dan kepala daerah masing-masing," ujarnya.
Untuk itu, Yuri mengatakan pentingnya masyarakat untuk tertib melakukan social distancing dan saling mengingatkan.
"Harapan kita masyarakat saling mengingatkan."
"Karena kita sudah mulai menyiapkan rumah sakit tambahan untuk screening tes untuk rapi tes corona," pungkasnya.
Baca Juga: Tambah Lama, Prediksi Berakhirnya Wabah Corona Indonesia Mundur dari Perkiraan Awal
Bukti Terbaru Asal Muasal Virus Corona
Ilmuwan China kini menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.
Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan, virus corona ini berasal dari tempat lain.
Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara.
Tujuannya untuk melacak sumber infeksi dan memahami bagaimana penyebarannya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.
Penelitian yang dipublikasikan di situs institut penyelenggara tersebut pada Kamis lalu menyatakan, kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang.
Bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.
Studi untuk mengetahui apakah benar Pasar Huanan Seafood di Wuhan menjadi satu-satunya tempat kelahiran virus corona dianggap sangat penting.
Hal ini dilakukan untuk menemukan sumber aslinya.
Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebarannya lagi.
Para ilmuwan juga mengatakan, informasinya masih belum tersebar secara menyeluruh.
"Sebenarnya jika peringatan itu sudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, angka infeksi secara nasional dan global tidak akan tinggi," kata tim peneliti.
Tim peneliti juga menegaskan, jika peringatan itu diikuti, jumlah penyebaran dari pertengahan sampai akhir Januari 2020 pasti dapat berkurang.
Sementara di Xiang Nijuan, seorang peneliti CCDCP mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.
Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
Sampai saat ini, virus corona telah menginfeksi sebanyak lebih dari 76.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.000 orang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Penemuan Baru soal Virus Corona, Awal Penyebaran Bukan Hanya di Wuhan dan Gejala Muncul Belakangan