Namun, walaupun anjing itu tidak menunjukkan gejala Covid-19, namun pihak otoritas setempat akan mengawasi kedua hewan tersebut.
Pakar kesehatan hewan Profesor Vanessa Barrs dari City University sebelumnya mengimbau masyarakat agar tidak panik.
Sebab belum ada bukti pasti manusia dapat terinfeksi virus corona dari hewan peliharaan mereka.
Belajar dari pengalaman wabah SARS pada 2003 lalu, ia mengatakan kucing dan anjing tak akan sakit atau menularan virus tersebut ke manusia.
Profesor Malik Peiris, seorang ahli virologi kesehatan masyarakat terkemuka di Universitas Hong Kong mengatakan perlu dilakukan tes secara berkala.
"Sangat dimungkinkan bahwa dua kasus positif (di Hong Kong) adalah contoh penularan dari manusia ke anjing," ungkapnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Asia One.
"Kami juga akan menindaklanjuti anjing ras campuran, tetapi hasilnya negatif."
Sebelumnya, seekor anjing Pomeranian yang berusia 17 tahun ditemukan virus corona di dalam tubuhnya.
Ia merupakan anjing pertama di dunia yang memiliki hasil "lemah positif" dalam tes virus corona yang dilakukan berulang kali.
Anjing itu dikabarkan telah meninggal dunia pada Senin (16/3/2020) lalu setelah kembali ke rumah selama tiga hari.