Bahkan untuk berbicara pun dirinya harus dibantu dengan aplikasi pengubah suara dari ponsel yang menempel di kursi rodanya.
Aktivitas kesehariannya pun ta bisa sendirian dan harus dibantu oleh seorang asisten bernama Arif yang setiap saat harus siap saat El membutuhkan bantuannya.
Lantaran tak bisa mengeluarkan suara, El Ibnu pun cuma bisa memukul-mukulkan benda di sekitarnya sebagai tanda untuk meminta bantuan Arif.
Namun di situasi dan keadaan dirinya yang kini memprihatinkan lantaran penyakit stroke yang dideritanya itu, Ibnu tetap bersyukur.
Bahkan ia menganggap sakit yang ia derita adalah berkat untuknya seperti apa yang ia katakan melalui alat bantu komunikasinya.
"Sakit ini Berkat Untukku," ujar Ibnu.
Meski dalam kondisi sakit, Ibnu tetap memiliki secerca harapan untuk memandang masa depan.
Bahkan dirinya pun berniat akan membuat yayasan stroke survivor bila masih diberi umur panjang.
"Aku niat mau bikin yayasan stroke survivor. Kalau aku panjang umur," sebut El Ibnu.