Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dua Abad Dirampas Belanda, Kini Keris Wingit Kyai Nogo Siluman Pangeran Diponegoro Balik ke Indonesia, Pelukis Kondang Ini Sampai Bergetar Relung Batinnya

Seto Ajinugroho - Rabu, 11 Maret 2020 | 18:15
Pangeran Diponegoro.
Tribunnews

Pangeran Diponegoro.

Tak terima, beliau kemudian mengobarkan Perang Sabil atau akrab di telinga kita sebagai Perang Jawa terhadap kolonial Belanda tahun 1825.

Perang selama 5 tahun ini dijuluki Belanda sebagai perang terbesar di Jawa.

Raja Belanda Willem Alexander saat menyerahkan Keris Kyai Nogo Siluman ke Presiden Joko Widodo
Biro Pers Setpres

Raja Belanda Willem Alexander saat menyerahkan Keris Kyai Nogo Siluman ke Presiden Joko Widodo

Bayangkan saja, pasukan Diponegoro berhasil membunuh tak kurang dari 15.000 tentara Belanda dan kerugian materil amat tinggi yakni 20 juta gulden.

Sadar perang Jawa bakal merugikan, Belanda membuat tipu muslihat dengan menjebak pangeran Diponegoro dalam perundingan di Magelang tanggal 28 Maret 1830.

Namun bukannya berunding, Belanda dibawah Letnan Gubernur Markus de Kock menangkap Diponegoro.

Baca Juga: Gagal Lolos Saat Daftar CPNS, Sosok Ini Justru Laris Jadi Menteri, Anggota DPR, Ketua MK Padahal Dari Keluarga Miskin: Teman-Teman Saya yang Enggak Pinter Lulus Semua...

Senjata Diponegoro dilucuti, termasuk sebuah keris pusaka bernama Kyai Nogo Siluman.

Pihak Belanda kesengsem dengan pusaka itu yang lantas mengirimkannya ke Raja Willem I sebagai hadiah pampasan Perang Jawa.

Reaksi Raja Willem acuh, ia bahkan tak mau menerima keris itu.

Mau tak mau Belanda kemudian menyimpannya di museum barang langka Koninklijk Kabinet van Zeldsaamheden di The Hague, Belanda Selatan.

Yang pernah menyentuh keris Kyai Nogo Siluman dan merasakan aura kesaktiannya adalah maestro seni lukis Indonesia, Raden Saleh saat dirinya masih di negeri Kincir Angin.

Source : catalogue.nla.gov.au

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x