Sosok.ID - Virus Corona telah mewabah di Indonesia hingga membuat kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat.
Sampai hari kemarin, pemerintah melalui juru bicara kepresidenan mengenai virus corona, telah ada 6 pasien positif terinfeksi virus tersebut.
Namun hal itu tak boleh terlalu dicemaskan, bahkan Presiden Jokowi secara langsung menghimbau masyarakat untuk tetap tenang.
Pemerintah pun langsung bergerak cepat untuk menangkal agar pernyebaran virus tidak meluas.
Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah dengan membangun rumah sakit khusus penyakit menular.
Hal tersebut bertujuan untuk mengobservasi da mengobati warga yang terinfeksi dan butuh penanganan khusus.
Rencana tersebut diumumkan langsung oleh Presiden untuk segera membangun rumah sakit khusus.
Pilihan untuk membangun fasilitas kesehatan bagi penyakit menular dijatuhkan di bekas kamp Vietnam di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Pembangunan rumah sakit tersebut akan mengikuti standar yang ditetapkan oleh Otoritas Kesehatan Dunia (WHO).
Pemilihan bekas kamp Vietnam tersebut lantaran tempat itu memiliki lokasi yang strategis.
Melansir dari Kompas.com, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dipilihnya lokasi rumah sakit di bekas kamp Vietnam karena tempatnya tak terlalu jauh denagn Bandar Udara Hang Nadim Batam.
Jarak tempuh dari lokasi ke bandara hanya sekitar 1 jam 15 menit saja.
Baca Juga: Diterawang Dapat Kartu The Fool, Ahli Tarot Sebut Akan Ada yang Baru Bagi BCL dan Noah Sinclair
Tak hanya itu saja, lokasi tersebut juga berdekatan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Kita lihat lokasinya sangat mendukung, selain jauh dari pemukiman warga, lokasi ini juga terbilang sangat asri sehingga pas untuk mendukung dilakukannya sebagai lokasi rumah sakit untuk penanganan kasus virus," kata Hadiyang dikutip dariKompas.com, Rabu (4/3/2020).
Rencananya rumah sakit khusus penyakit menular itu akan dibangun dua fasilitas unggulan.
yang pertama adalah untuk observasi atau karantina dan fasilitas untuk isolasi atau pengobatan terhadap pasien yang terpapar virus.
"Salah satu contoh seperti virus corona yang saat ini terus mewabah di sejumlah negara, termasuk Indonesia," katanya didampingi Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis saat mengunjungi lokasi pembangunan di eks kamp pengungsi Vietnam, Minggu (8/3/2020).
Bangunan rumah sakit tersebut juga dirancang untuk bisa menampung 1.000 pasien, termasuk dengan fasilitas lain seperti ruang rontgen, laboratorium, apotek, rumah dinas dokter dan perawat serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya.
"Jadi intinya RS ini akan dibuat lengkap dan tidak akan ada rujukan ke RS lain, melainkan RS ini yang menerima rujukan dari pasien yang diduga terpapar penyakit virus, salah satu contoh virus corona yang sedang mewabah saat ini," ujar Hadi.
Di rumah sakit ini, Hadi menambahkan akan disediakan sekitar 50 kamar isolasi yang dilengkapi dengan filter Hepa serta oksigen yang terpasang secara sentral.
"Jadi setiap kamar isolasi sudah dilengkapi dengan kamar mandi," ungkapnya.
Masih dikatakan Hadi, dari 50 kamar isolasi tersebut, dibagi 30 kamar yang digunakan non ICU dan 20 kamar digunakan untuk ICU.
Yang menjadi titik berat pemilihan bekas kamp Vietnam tersebut sebagai lokasi pembangunan rumah sakit khusus lantaran warga sekitar tak menolak rencana pemerintah itu.
Justru apa yang dilakukan pemerintah untuk segera membangun rumah sakit tersebut mendapat apresisasi dan dukungan dari warga.
"Masyarakat memberikan apresiasi dan secepatnya kami gegas pembangunan RS ini," kata Hadi ditemui di lokasi bakti kesehatan di Sei Jantung, Minggu (8/3/2020). (*)