Bangunan rumah sakit tersebut juga dirancang untuk bisa menampung 1.000 pasien, termasuk dengan fasilitas lain seperti ruang rontgen, laboratorium, apotek, rumah dinas dokter dan perawat serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya.
"Jadi intinya RS ini akan dibuat lengkap dan tidak akan ada rujukan ke RS lain, melainkan RS ini yang menerima rujukan dari pasien yang diduga terpapar penyakit virus, salah satu contoh virus corona yang sedang mewabah saat ini," ujar Hadi.
Di rumah sakit ini, Hadi menambahkan akan disediakan sekitar 50 kamar isolasi yang dilengkapi dengan filter Hepa serta oksigen yang terpasang secara sentral.
"Jadi setiap kamar isolasi sudah dilengkapi dengan kamar mandi," ungkapnya.
Masih dikatakan Hadi, dari 50 kamar isolasi tersebut, dibagi 30 kamar yang digunakan non ICU dan 20 kamar digunakan untuk ICU.
Yang menjadi titik berat pemilihan bekas kamp Vietnam tersebut sebagai lokasi pembangunan rumah sakit khusus lantaran warga sekitar tak menolak rencana pemerintah itu.
Justru apa yang dilakukan pemerintah untuk segera membangun rumah sakit tersebut mendapat apresisasi dan dukungan dari warga.
"Masyarakat memberikan apresiasi dan secepatnya kami gegas pembangunan RS ini," kata Hadi ditemui di lokasi bakti kesehatan di Sei Jantung, Minggu (8/3/2020). (*)