Tak sampai di situ saja, Mohamed Sinclair pun menuturkan kalau dirinya mendapat sebuah surel.
Surel tersebut berisi curahan hati seorang ayah yang juga mengalami peristiwa serupa dengan Mohamed Sinclair.
"Saya masih selalu tersentuh oleh apa yang orang-orang katakan, sering kali sama sekali tidak dikenal, mengatakan pada saya bagaimana Ashraf telah mempengaruhi hidup mereka dengan berbagai cara. Salah satu orang meluangkan waktu untuk menulis sebuah surat yang indah dan menyentuh kepada saya melalui email, dia tak mengetahui Ashraf atau Bunga tetapi dia merasakan sakitnya seorang ayah kehilangan anaknya dan dia meluangkan waktu untuk menghubungi saya.
Terimakasih pak. Saya benar-benar tersentuh dengan perlakuannya, dan perlakuan-perlakuan dari yang lain. Saya mencoba untuk membalas semua ucapan belasungkawa yang membanjiri, sebagai bentuk terapi dan menjaga diri saya terutama di hari-hari awal.
Hatinya belum sepenuhnya pulih, ayah mertua BCL bahkan rela menukar nyawanya untuk menggantikan takdir Ashraf Sinclair.
Meski begitu, Mohamed Sinclair sadar bahwa semua akan kembali pada waktunya.
Menyoal ketangguhan sang menantu dan cucunya, ayah Ashraf Sinclair itu juga tak mampu mengungkapnya.
"Mati rasa, sampai gelombang rasa sakit, kehilangan, kesedihan datang menyapu saya; kadang-kadang cukup kecil dan saya bisa menahan air mata, dan kadang membiarkan saya menangis tersedu-sedu. Kemudian secepat itu datang, mereda dan meninggalkan saya dan ketenangan mulai datang- kadang lebih kacau di beberapa hal, tetapi lebih menenangkan. Jika hal itu yang terjadi pada saya, lalu bagaimana menjadi Bunga, wanita yang kuat dan luar biasa itu, dan Noah yang masih 9 tahun?"
Tak bisa memutar kembali waktu, laiknya seorang ayah, Mohamed Sinclair mengaku tak kuasa mengubah apa yang telah terjadi.