Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Jenderal Polisi Bintang 3 Dicuekin Bawahannya Saat Menyamar Untuk Lapor Kasus Kejahatan Tapi Ini yang Ia Dapati: Tidak Siap Melayani Kita Ganti!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 29 Februari 2020 | 14:30
Kisah Jenderal Polisi Bintang 3 Dicuekin Bawahannya Saat Menyamar Untuk Lapor Kasus Kejahatan Tapi Ini yang Ia Dapati: Tidak Siap Melayani Kita Ganti!
Kolase Sripoku.com/Tribunnews.com

Kisah Jenderal Polisi Bintang 3 Dicuekin Bawahannya Saat Menyamar Untuk Lapor Kasus Kejahatan Tapi Ini yang Ia Dapati: Tidak Siap Melayani Kita Ganti!

Sosok.ID - Menjadi seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia disumpah untuk dapat mengayomi dan melayani masyarakat.

Hal itu yang coba diterapkan oleh salah satu Jenderal Bintang Tiga di jajaran kepolisian bawahannya yang lansung bersinggungan dengan kehidupan masyarakat.

Namun apa yang didapati oleh Jenderal tersebut saat ingin melihat apa yang dilakukan bawahannya di tingkat Kepolisian Sektor (Polsek).

Meski sering kali menerima laporan pengaduan dari masyarakat, namun apa yang didapat oleh Jenderal satu ini berbanding terbalik.

Baca Juga: Ngelesot di Pinggir Jalan dengan Tubuh Penuh Luka, Nenek Ini Pilih Tidur di Jalanan yang Dingin Daripada Tinggal di Rumah Bersama Cucunya yang Gemar Menganiayanya : Saya Sudah Tua, Bisa Apa Saya untuk Melindungi Diri?

Dalam peluncuran buku "Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan" karya Suhardi Alius, 11 Maret 2013 silam, dirinya bercerita saat melakukan sidak mendadak dengan cara menyamar.

Suhardi yang kala itu menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri menuturkan pengalamannya saat menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya.

Di sana ia menceritakan saat menyamar menjadi warga biasa untuk mengetahui kegiatan anak buahnya kala itu.

Dirinya pun berpura-pura ingin melaporkan tindak kejahatan yang menimpanya ke polsek terdekat.

Untuk meyakinkan agar penyamarannya tak terbongkar oleh bawahannya, Pak Hardi (nama samaran) hanya mengenakan kaus biasa dengan celana jins dan sandal jepit.

Baca Juga: Sempat Berdoa di Tanah Suci Minta Nambah Momongan, Nagita Slavina Alami Keguguran, Raffi Ahmad Cuma Bisa Pasrah Peluk sang Istri yang Nangis Semalaman

Apa yang dilakukannya kala itu, semata-mata demi mengetahui bagaimana petugas kepolisian memberi pelayanan pada masyarakat.

Sendal Jepit
(SRIPOKU.COM/TRESIA SILVIANA)

Sendal Jepit

Sesampainya di sebuah kantor polsek, penyamarannya pun bisa dikatakan berhasil saat beberapa petugas kepolisian tidak mengenali jati dirinya.

Namun apa yang ia dapati saat mencoba mengutarakan maksud kedatangannya untuk melaporkan tindak kejahatan yang menimpanya.

Dirinya sempat dipingpong oleh petugas yang ada di sana, ia pun disuruh ke sana kemari hanya untuk sekedar melaporkan tindak kejahatan.

Baca Juga: Bukannya Dibawa ke Kantor Polisi untuk Diproses, Polisi Ini Justru Berikan Hadiah kepada Penjual Es yang Kepergok Mencuri Susu Kotak Setelah Dengar Ceritanya, Videonya yang Viral Sampai dapat Perhatian Ganjar Pranowo

Mendapati perlakuan seperti itu, Pak Hardi tetap tidak membuka identitasnya.

Yang terakhir dirinya pun disuruh melapor ke Pospol dan akhirnya ia turuti dengan tetap menutupi jati dirinya.

Saat berada di Pospol itulah dirinya tercengang mendapati perlakuan berbeda dari salah satu anggota kepolisian yang cukup senior di kantor polsek tersebut.

"Apa yang saya dapatkan di Pospol? Seorang Bintara sudah tua, tapi pelayanannya baik," ucap Pak Hardi, mengutip dari Wartakotalive.com.

Keesokan paginya, Pak Hardi langsung menghubungi pimpinan Polres setempat untuk memanggil Bintara itu.

Baca Juga: Sempat Putus Nyambung Sampai Ditinggal Nikah, Luna Maya Blak-blakkan Ungkap Ariel Noah yang Kerap Tega Meninggalkannya Tanpa Alasan: Nyebelin Orangnya, Yaudah Ngilang Aja!

Selanjutnya, Pak Hardi memberikan hadiah kepada polisi tua yang tulus membantu masyarakat yang sedang kesusahan.

Suhardi Alius
(TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

Suhardi Alius

Sementara kepada para polisi yang setengah hati membantu warga, Pak Hardi langsung mengambil tindakan tegas.

Dari beberapa polsek, tercatat sejumlah polisi dicopot dari jabatannya karena dinilai tak tanggap dalam bertugas.

"Yang tidak siap dalam pelayanan dan tidak tanggap kita ganti," katanya, mengutip dari Wartakotalive.com.

Penyamarannya itu sering dilakukannya di beberapa kesempatan, seperti yang dilansir dari Sripoku.com, Suhardi sempat menyamar untuk berpura-pura melaporkan tindak kejahatan hipnotis di kantor Polsek Menteng.

Perlakuan kurang baik pun ia dapatkan dari anak buahnya yang tak sadar siapa sosok yang sedang dihadapinya itu.

Baca Juga: Tak Mau Terus-terusan Larut dalam Kesedihan Sepeninggal Ashraf Sinclair, BCL Kembali Tampil di Panggung untuk Hibur Penggemarnya : Insya Allah Ashraf Sinclair Bahagia Melihat Saya di Sana

Tak hanya itu di hari yang lain ia mencoba lagi melakukan penyamaran yang sama di Polsek Gambir.

Masih dengan laporan hipnotis yang sama, namun di sana ia mendapat perlakuan berbeda padahal wilayah yang dilaporkan jauh tidak masuk polsek tersebut.

Puas dengan pelayanan yang diberikan anggota Polsek Gambir, Suhardi pun pulang dan menelepon Kapolres Jakarta Pusat yang saat itu dipimpin Kombes Pol Hamidin.

Suhardi tanpa ragu meminta Kapolres untuk mempertemukannya dengan dua anggota Polsek Gambir yang menerimanya malam itu.

Kemudian sebagai Wakapolda Metro Jaya saat itu memberikan penghargaan kepada kedua anggotanya dan dijadikan ikon pelayanan di Polres Jakarta Pusat.

"Wakapolda turun dan keluyuran ke bawah bukan untuk mencari kesalahan, tapi sidak dilakukan untuk melihat kualitas pelayanan anak buahnya," ujar Suhardi saat itu.

Baca Juga: Kepergok Sedang Asyik Pacaran di Bandara, Sepasang Kekasih Dipaksa Preman untuk Berhubungan Badan Gegara Tak Sanggup Beri Uang Rp 10 Juta

Suhardi Alius
Wikipedia

Suhardi Alius

Melansir Wikipedia, Komisaris Jenderal Polisi Drs Suhardi Alius M H adalah tokoh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Pada 20 Juli 2016, ia ditunjuk dan dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Jenderal Polisi Tito Karnavian yang dipromosikan menjadi Kapolri.

Ia sebelumnya juga menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhannas menggantikan Boy Salamuddin, sejak 16 Januari 2015 hingga Juli 2016.

Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri sejak tanggal 24 November 2013 hingga 16 Januari 2015 menggantikan Komjen Pol.

Baca Juga: Diam-diam Langsung Kunjungi BCL Begitu Injakkan Kaki di Tanah Air Setelah Keliling Dunia Selama 4 Bulan, Nagita Slavina Dibuat Nangis Sesenggukan Gegara Raffi Ahmad Ucapkan Kalimat Ini

Sutarman yang terpilih menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Sebelum diangkat sebagai Kabareskrim, Suhardi menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat menggantikan Irjen Pol. Tubagus Anis Angkawijaya sejak Juni 2013 hingga November 2013.

Pria yang berdarah Minang dan fasih berbahasa Sunda ini pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri menggantikan Anang Iskandar.

Baca Juga: Sosok Ini Buat Luna Maya Nangis Kejer Sampai Tinggalkan Panggung, Melaney Ricardo : Gara-gara Lo Temen Gue Uring-uringan di Belakang!

Seiring penunjukannya sebagai Kabareskrim, Suhardi kini menjadi angkatan 1985 pertama yang sudah mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. (*)

Source : wikipedia Wartakotalive Sripoku

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x