BUMN tersebut adalah PT PANN (Persero).
"Saya interupsi, saya ingin tahu PT PANN ini apa Bu? Saya baru dengar ini persero PT PANN," ujar Misbakhun.
Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani pun mengaku tidak familiar dengan BUMN tersebut.
Dia mengatakan, BUMN tersebut memang tidak populer dan wajar Misbakhun bahkan dirinya tidak mengetahui keberadaan BUMN tersebut.
"PT PANN ini Pengembangan Armanda Niaga Nasional. Saya juga baru dengar sih, Pak. Saya juga belum pernah dengar PT ini," ujar Sri Mulyani.
Laporan Sri Mulyani, BUMN ini mendapatkan PMN non-tunai sebesar 3,76 tirilun yang berasal dari konversi utang Subsidiary Loan Agreement (SLA) menjadi ekuitas.
Salah satu anggota DPR RI yang mengkritisi pendanaan PT PANN, Misbakhun masih bertanya-tanya suntikan modal sebesar itu untuk perusahaan yang tak familiar ditelinga banyak orang.
Sri Mulyani menjelaskan, meski tak populer, ternyata BUMN tersebut sudah cukup lama berdiri, yaitu sejak tahun 1974. (*)