Sosok.ID - Publik Tanah Air sedang menunggu datangnya jet tempur garis depan Sukhoi Su-35.
Su-35 sendiri nantinya akan menggantikan F-5 Tiger II yang sudah dipensiunkan.
Nantinya Su-35 akan bersarang di Skadron Udara 14 TNI AU.
Sebelum dipilihnya Su-35, Indonesia sempat ditawari penempur wahid asal Swedia, JAS 39 Gripen E.
Baca Juga: Tak Perlu Bandara, Swedia Tawarkan Jet Tempur yang Bisa Lepas Landas dari Jalan Raya ke Indonesia
Mengutip saab.com, Gripen E merupakan jet tempur yang dibekali teknologi terkini.
Gripen E/F diklaim mampu menanggulangi segala ancaman dari Sistem Pertahanan Udara Terpadu musuh.
Gripen E/F dilrengkapi dengan AESA Radar SELEX ES-05 Raven dimana perangkat ini dapat melacak secara mandiri dan bersamaan berbagai target berbeda dalam jarak yang amat jauh.
Gripren E/F juga dilengkapi Infrared Search And Track (IRST) dimana kegunaan sistem elektro-optik ini untuk mencium emisi panas dari pesawat, helikopter, serta benda lainnya di sekitar pesawat serta sistem Electronic Warfare untuk menangkal jamming musuh.
Dalam pesawat juga dicangkokan sistem RWR (Radar Warning Receiver) dimana Gripen akan tahu jika sedang di lock oleh rudal musuh dan segera mungkin melakukan tindakan pencegahan.
Selain itu Gripen E/F juga mampu melaksanakan komunikasi dengan alutsista matra lainnya baik di darat dan laut yang dijuluki Communication Radio and Data Links.
Loadout senjata Gripen E/F juga tak main-main, ia dapat menggotong segala jenis rudal dan salah satunya rudal jelajah MBDA Meteor.
Ada satu kemampuan unik dari Gripen E/F yang tak ditawarkan oleh jet tempur lain dimana penempur ini dapat mendarat/lepas landas dari jalanan raya.
Hal ini karena sistem pertahanan Swedia yang memang memanfaatkan jalan raya sebagai bandara dadakan saat perang menghampiri negara mereka.
Dengan kemampuan diatas, Gripen E diklaim sanggup lumat Su-35.
Pasalnya radar AESA Gripen E lebih jauh jangkauan endusnya dari radar PESA Su-35.
Maka disini berlaku slogan First Look, First Shot, First Kill, dimana Gripen bisa luncurkan rudal terlebih dahulu dan menghindar sebelum Su-35 bisa membalasnya.
Meski demikian tidak ada yang akan memenangkan pertempuran jika hanya mengandalkan 'one man show'
Semua mesin perang matra udara membutuhkan elemen pendukung macam Ground Radar, pesawat AWACS hingga tingkat Readiness sebuah skadron udara itu sendiri. (Seto Aji/Sosok.ID)