"Saya kira wajar karena beliau adalah mantan calon presiden, dua kali," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).
Dari total 1.200 responden, sebanyak 18,4 persen memilih Prabowo Subianto. Ia mendapatkan skor 26,8 persen lebih tinggi dibanding dengan menteri lainnya.
Menanggapi survei Indo Barometer, Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai hal itu sangat wajar.
Sebab, ungkap Fahri, sebagai calon presiden sekalipun, Prabowo menunjukkan elektabilitas yang tinggi.
Ya karena survei capres pun Prabowo nomor dua. Jadi wajar kalau survei menterinya nomor satu," kata Fahri, Senin (17/2).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga sepakat dengan jika Prabowo dikatakan bekerja dengan baik.
"Prabowo memang bagus. Tapi kita tak sebut siapa yang paling, siapa yang tidak paling, ya gitu. Kalau nulis paling kan survei, ya silakan saja," ujar Mahfud.
Sementara Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Christina Aryani, mempertanyakan indikator penilaian Indo Barometer yang menempatkan Prabowo sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
"Kami ingin tahu kalau ada penilaian kayak begitu benchmark-nya apa, kategorinya apa, jadi harus apple to apple dengan yang lain. Kalau populer, jelas tidak ada yang bisa menafikan jelas Pak Prabowo pernah nyapres kok," kata Christina, dikutip oleh Sosok.ID, dilansir dari Kompas.com, Jumat (21/2/2020).
Menurut Christina, selama menjadi menteri, Prabowo belum pernah memaparkan program baru ke Komisi I DPR.