Follow Us

Otoritas Hukum Militer Kim Jong Un, Siapa yang Membangkang Bisa Mati Seketika, Nasib Pejabat Korea Utara, Masih Terduga Corona dan Harus Dieksekusi Hingga Meregang Nyawa

Rifka Amalia - Sabtu, 15 Februari 2020 | 11:00
Korea Utara tembak mati pejabat perdagangan yang diduga terinfeksi virus corona.
Kolase gisanddata.maps.arcgis/Daily Mail/KCNA

Korea Utara tembak mati pejabat perdagangan yang diduga terinfeksi virus corona.

Namun desas desus itu terbukti tidak benar ketika ia terlihat tampil bersama Kim di depan umum.

Kemarin, Pyongyang mengumumkan bahwa karantina telah diperpanjang menjadi 30 hari, melampaui periode 14 hari yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Media Korea Utara menyebutkan bahwa lembaga pemerintah dan orang asing yang tinggal di Korea Utara diharapkan untuk mematuhi aturan Kim Jong Un 'tanpa syarat'.

Baca Juga: Nyaris Punahkan Manusia, Wabah Penyakit yang Pernah Menyebar di Masa Perang Dunia I Ini Menginfeksi Sepertiga Penduduk Bumi hingga Tewaskan 100 Juta Jiwa, Virus Corona Tak Ada Apa-apanya

Korea Utara hampir sepenuhnya menutup perbatasan dengan China, satu-satunya sekutu diplomatik utamanya.

Penerbangan dari dan ke China juga telah dikurangi dengan jalan dan rel kereta telah ditutup dan sangat dibatasi, sementara turis asing dilarang masuk.

DMZ antara Korea Utara dan Selatan sudah sangat dibentengi dan sangat sedikit orang yang melewatinya.

Pyongyang juga menangguhkan operasi di kantor penghubung yang telah mereka jalankan bersama dengan Korea Selatan yang terletak di utara perbatasan.

Baca Juga: Virus Corona Tewaskan 1.000 Jiwa Lebih, Cara Pemakaman Korban Tak Seperti Biasanya Terungkap, Keluarga Tak Boleh Lihat Korban Untuk Terakhir Kali!

Media pemerintah melaporkan bahwa Palang Merah Korea Utara telah dikerahkan ke 'daerah yang relevan' di seluruh negeri untuk memantau orang-orang dengan gejala yang mungkin terinfeksi virus corona.

"Mereka sedang melakukan kegiatan informasi dalam berbagai bentuk dan dengan berbagai metode di tempat-tempat umum untuk memperkenalkan pengetahuan medis secara umum tentang epidemi,

"dan mendorong orang untuk bermain lebih penuh pada sifat-sifat moral mulia dalam membantu dan memimpin satu sama lain ke depan," lapor KCNA.

Source : Daily Mail

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest