Semua orang senang dengan kemenangan sekutu yang dikirim, tapi Perdana Menteri Inggris tiba-tiba sakit tenggorokan, demam tinggi, dan hilang kesadaran.
Selama 10 hari berikutnya, PM Lloyd George diisolasi di kamar rumah sakit di Manchester.
Dia tidak bisa berjalan, dan harus memakai tabung pernapasan.
Namun, dia beruntung selamat dari perawatan tapi pada saat yang sama 150 orang di Kota Manchester meninggal dalam waktu satu minggu.
Mei 1918, ketika Raja Alfonso XIII dari Spanyol terinfeksi virus ini semua orang masih menggapnya flu biasa.
Mereka hanya menyarankannya untuk berkumur air garam dan mengkarantina diri mereka sampai demam berakhir.
Tidak ada yang membayangkan bahwa dalam 2 tahun flu ini menginfeksi 1/3 populasi dunia, dan menewaskan 50-100 juta jiwa setara 3%-5% pendudun dunia.
Jumlahnya 3-5 kali lipat jumlah tentara yang tewas selama Perang Dunia I.
Di AS 28% populasi terinfeksi, 675.000 meninggal banyak suku asli Amerikan yang terpengaruh dan musnah, seperti Inuit dan Alaska yang benar-benar musnah.