"Kalo berantem (Mama) suka dijenggut rambutnya, jadi masih kecil aku lihat pemandangan kaya gitu terus."
Tak tahan melihat KDRT dalam keluarganya, Vicky bahkan sempat adu pukul dengan ayahnya.
"Aku halangi, aku juga sempet pukul-pukulan sama papa aku, aku juga sempet didorong 'kenapa kamu halangi', 'kenapa papa pukulin mama'. Jadi dari kecil aku tuh memang keras gitu," ujar Vicky Prasetyo.
Meski tak punya uang untuk bayar pengacara, Vicky yang kebetulan sedang pulang dari pesantren, lantas mencari cara agar Mamanya terbebas dari sikap aniaya sang ayah.
Vicky pun menulis surat gugatan cerai untuk orang tuanya secara manual.
"Carainya bagaimana? Kita datengin yuk ke Pengadilan Agama Jakarta Selata, datengin semua, Wuh, papaku makin ngamuk." kata Vicky, ketika menceritakan masa kecilnya.
Vicky yang tak tega melihat sang mama sengsara, lantas meminta Mamanya untuk mengontrak di tempat lain demi menghindari sang ayah.
"Pokoknya kelam banget deh, kejadiannya pada saat itu." kata Vicky sembari mengenang.
Meskipun hidup dalam masa kecil yang kurang menyenangkan, Vicky tetap bersyukur.
Menurutnya, ia tak pernah meropatkan kedua orangtuanya.