Ia menambahkan bahwa mereka harus meminta bantuan dari organisasi pengujian pihak ketiga dan laboratorium rumah sakit jika jumlah sampel yang datang terus meningkat.
Selain sampel biologis dari pasien terduga dan yang dikonfirmasi, pihak pusat juga akan menguji kondisi pasien yang dikonfirmasi berdasarkan penyelidikan epidemiologis.
Selain itu, ditemukannya kasus baru ini meningkatkan kewaspadaan pasien, untuk selalu menjaga kebersihan dan memperhatikan hal-hal disekitarnya, misalnya, gagang pintu, ponsel, keyboard, tombol kendali jarak jauh (remote), telepon, tombol di lift, dan lain sebagainya.
Sementara itu, pemerintah China sebelumnya juga telah menghimbau kepada masyarakatnya untuk selalu menggunakan masker sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Selain masker, masyarakat di seluruh dunia juga telah dihimbau untuk tidak meludah sembarangan, tidak bersin sembarangan dan mematuhi etika bersin dengan menutup mulut, selalu rajin mencuci tangan, dan waspada terhadap orang sakit.
Dilansir dari The New York Times via Kompas.com, menurut Kepala Komite Kesehatan Publik untuk Penyakit Menular Masyarakat Amerika, Dr Julie Vaishampayan, menyebutkan bahwa mencuci tangan dan menghindari orang yang sakit jauh lebih penting daripada memakai masker.
Ia menyebutkan bahwa mencuci tangan efektif melawan virus pernapasan.
Para ahli merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabuh dan air setidaknya selama 20 detik. Selanjutnya, keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai.
Mencuci tangan juga harus dilakukan dengan benar, mulai dari telapak tangan, jari-jari tangan, hingga sela-sela kuku.