Maka membutuhkan perhatian kemanusiaan atau minimal doa buat mereka agar tetap terjaga, sehat, sabar dan dalam lindungan Allah SWT.
Karena hanya doa yang kami butuhkan sembari meminta perhatian pemerintah Indonesia," ujar Hidayatullah.
Dayat mengatakan bahwa kontak terakhirnya dengan Yayu adalah pada Sabtu (25/1/2020).
Walaupun kondisi putrinya dan anak-anal lainnya dalam keadaan sehat, tapi mereka khawatir karena stok logistik semakin menipis.
Sebab, mereka terisolasi sehingga tak bisa keluar dan pusat perbelanjaan juga telah ditutup.
"Alhamdulillah dalam keadaan sehat walafiat.
Sudah empat hari, semenjak mulai gencar pemberitaan bahaya akibat dari virus corona ini, saya dan ibunya tidak bisa tidur nyenyak makan pun tidak enak.
Kami terjaga di depan televisi, menunggu dan melakukan kontak setiap saat dengan pihak KBRI di Beijing serta perhimpunan mahasiswa di sana," kata Hidayatullah saat dihubungi Kompas.com via WhatApps, Senin (27/1/2020).
Laporan sementara dari PPI Tiongkok menyebutkan bahwa seluruh mahasiswa yang berada di Wuhan dalam keadaan sehat.
Melansir dari siaran pers PPI Tiongkok yang dirilis pada Jumat (24/1/2020) pukul 11.00 waktu Wuhan, sebanyak 93 mahasiswa dan WNI tidak ada yang terjangkit virus corona.