Singkat cerita DCNS Prancis yang memenangkan tender tersebut dan korvet Gowind yang bakal dibangun dengan proses ToT dengan Boustead Malaysia.
Maka pada akhir tahun 2011 kontrak diberikan dari pemerintah Malaysia kepada DCNS/Boustead untuk membuat enam unit Gowind.
Rencananya Gowind Malaysia akan berukuran lebih besar dari aslinya dan ditingkatkan kelasnya menjadi kapal perang fregat dari berat 2.700 ton menjadi 3.100 ton.
Pengerjaannya dilakukan di galangan kapal milik Boustead di Lumut, Malaysia.
Namun pengadaan kapal perang ini tak luput dari korupsi mantan PM Najib Razak beserta kroninya.
Program yang awalnya menghabiskan dana hanya US$1.9 milyar ini membengkak menjadi US$2.8 milyar.
Parahnya lagi pengerjaan kapal ini terbilang lelet karena dana yang harusnya dibelikan besi, piranti dan kebutuhan kapal malah dikorupsi sehingga terkesan program berjalan di tempat.
Meski demikian kepala program pembuatan kapal Mr.Anuar mengatakan jika semuanya on the track.
"Program ini berjalan, beberapa bagian telah memasuki tahap peninjauan ulang rancangan kritis" dan "Kami berharap kapal pertama dapat diselesaikan pada 2017 atau awal 2018".
Namun proses peluncuran kapal pertama yakni KD Maharaja Lela molor setahun.