Dengan gaji pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari serta membeli bahan bakar untuk kegiatan operasional sehari-hari.
Panji juga masih harus menghidupi ibunya yang tengah sakit.
Setiap hari, Panji berangkat ke sekolah untuk mengajar dengan sepeda motor bututnya.
'Penderitaan' guru Matematika saat bekerja tak berhenti sampai di sini.
Ia juga mengenakan sepatu yang telah bolong, bekas tambal sulam oleh sang ibu.
Terenyuh dengan kisah dan perjuangan Panji, Kristiawan ikut tergerak dan mengajak donatur yang tergabung di Sahabat Kristiawan Peduli untuk memberikan bantuan.
"Saya juga sempat mengunjungi rumah dan melihat kondisinya. Kemudian kami sepakat untuk memberikan donasi untuk Pak Panji."
"Selain itu, Pak Panji juga sering menghubungi temannya untuk minta bantuan karena motornya mogok, rantainya lepas," kata Kristiawan.
Baca Juga: Teddy Sebut Lina Berani Pertaruhkan Nyawa Demi Dirinya, Ternyata Ini Sebabnya
Hanya butuh waktu tiga hari bagi Kristiawan untuk mengumpulkan donasi dengan target Rp 10 juta.
Setelah terkumpul, dana tersebut langsung ia belikan sepeda motor, sepatu, dan tas baru.