Follow Us

Tolong Wanita Buta yang Hidup Sebatang Kara di Sebuah Rumah Tak Terurus, Mantan Napi yang Keluar Masuk Penjara Ini Mantap Bertobat dan Jalani Hidup Lebih Baik Hingga dapat Hadiah Umroh Gratis

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 27 Januari 2020 | 08:00
Ardian Kurniawan Santoso, relawan MRI-ACT yang memotong rambut gembel Sukiyah
KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA

Ardian Kurniawan Santoso, relawan MRI-ACT yang memotong rambut gembel Sukiyah

Bahkan, setahun lalu saat akan dimandikan oleh enam orang, dia mengamuk dan menggigit orang yang memegangnya.

Sukiyah selama hampir 27 tahun hanya berada di rumah dengan kondisi duduk dan rambutnya tak pernah dipotong.

"Mungkin memang menjadi relawan sudah menjadi jalan hidup saya setelah mengalami masa kelam," kata Ardian di Sekretariat MRI Salatiga dan Kabupaten Semarang, di Jalan Merak, Klaseman, Kelurahan Mangunsari, Salatiga, Sabtu (25/1/2020).

Baca Juga: Selama Ini Dipendam Sendirian, Ahok Akhirnya Ungkapkan 2 Kekecewaannya pada Veronica Tan : Sampai Sekarang Saya Nggak Mau Kontakan

Ardian menceritakan awal mula menjadi seorang relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Ardian mengakui dia memiliki masa lalu yang tak baik. Dia harus mendekam di penjara sebanyak dua kali.

Pertama, tahun 2014 dia dipenjara di Jember, Jawa Timur karena mencuri truk berisi beras.

"Saat itu yang diambil sebanyak 8 ton beras. Saya dipenjara selama dua tahun," ujarnya.

Baca Juga: Ngaku ke Orang Tua Cuma Mau Pinjam untuk Memijatnya, Pria Ini Malah Gondol dan Sembunyikan Anak SD, Selang 4 Tahun Kemudian sang Gadis Ditemukan Warga Sudah Hamil 9 Bulan

Selain dijual dan digunakan sendiri, beras hasil curian itu dibagikannya untuk orang-orang yang membutuhkan.

Setelah bebas dari penjara di Jember, dia tidak bertobat. Ardian beraksi di berbagai toko retail di wilayah Salatiga dan Boyolali.

"Saya juga tertangkap dan dipenjara lagi," ungkapnya. Dalam masa tahanan yang kedua ini, Ardian mulai mencari jalan tobat.

Source : Kompas.com

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest