Tapi terakhir sebelum Rizki ketahuan kondisinya seperti ini, orangtuanya marah-marah sama saya. Saya enggak boleh telepon lagi nanyain Rizki," aku Alit.
Kecurigaannya terbukti pada tanggal 16 September 2019, Alit mengetahui anak angkatnya sudah koma dengan kondisi luka-luka di beberapa bagian tubuh.
Informasi tersebut didapatkan dari kader PKK Desa Margamekar, desa di mana SR dan JK tinggal.
Setelah mengetahui kondisi Rizki yang memprihatinkan, Pemerintah Desa Margamekar bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung langsung membawa Rizki ke RSUD Soreang.
Lantaran keterbatasan peralatan medis, sehari kemudian Rizki dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Di RSHS Bandung, Rizki sempat dirawat selama tiga bulan hingga akhirnya diputuskan untuk dirawat di rumah Alit.
Namun sebelum pulang, Alit dan Rizki menjalani terapi selama beberapa minggu agar perawatan Rizki di rumah bisa ditangani oleh Alit.
"Kalau dibilang menyesal, penyesalan saya sebesar gunung. Kenapa waktu itu saya kasih Rizki.
Tapi saya ikhlas, saya akan merawat Rizki sampai sembuh," katanya.