Namun nalar dan keyakinan serta etika itu tidak berlaku bagi penduduk di desa Kreung Kamboja ini.
Dilansir dari Intisari.grid.id, pada (21/1/2020), pada tahun 2011 yang lalu, jurnalis Fiona MacGregor mengunjungi kampung Kreung di mana terkenal dengan budaya "gubuk cinta"-nya.
Dilaporkan bahwa gubuk cinta ini konon adalah kunci cinta abadi di desa tersebut.
Baca Juga: Pulau Ini Dihuni Suku Paling Berbahaya di Dunia, Parahnya Bertetangga Dekat dengan Indonesia
Fiona menemukan fakta bahwa para gadis di desa itu sangat percaya diri dalam urusan pacar dan memahami suatu hubungan.
Meskipun hal itu bertentangan dengan nilai umum tentang perilaku seksual yang ada.
Perempuan di desa Kreung ubu diajarkan tentang seksualitas adalah bagian alami dan indah dari cinta.
Orang Suku Kreung dijiwai dengan gagasan bahwa berhubungan badan sebelum nikah dapat diterima dan bahkan didorong.
Remaja putri di desa itu didorong untuk menemukan orang atau pria yang tepat untuk dinikahinya melalui hubungan badan sebelum menikah.
Perempuan Suku Kreung mengambil inisiatif untuk mengajak pria tinggal disebut sebagai "gubuk cinta".
Gubuk dari kayu ini dibuat oleh orang tua si gadis untuk menemukan calon suami.