Kerabat Peter mengatakan kepada Peace FM Online bahwa orang yang disebut mati tiba-tiba mulai bernapas lagi dan meminta petugas kamar mayat untuk membawakannya air.
Petugas kamar mayat terlihat sangat ketakutan dengan kejadian itu, ia memukul Peter dengan tongkat kayu, dan tampaknya membunuhnya untuk kedua kalinya.
Dalam sebuah wawancara, Peter mengatakan kepada stasiun radio, "Ketika saya meminta air, petugas mortir mengatakan kepada saya bahwa saya harus kembali tidur karena semua teman saya sedang tidur."
"Dia menggunakan tongkat untuk memukul saya, dan tanda itu masih tercetak di tubuh saya sebagai bukti insiden itu." Ungkap Peter, seperti dikutip Sosok.Id, dilansir dari Inquistr.com pada Rabu (22/1/2020).
Peter kemudian melanjutkan untuk mengklaim bahwa di "dunia selanjutnya" dia terbang, dan tampaknya, dia bisa melihat keluarga dan teman-temannya, tetapi tidak ada yang menanggapinya ketika dia memanggil mereka. Dia mengatakan dia bahkan mencoba menggendong putranya yang berusia 1 tahun, tetapi tidak berhasil.
Kata-kata berikutnya adalah bahwa dia bertemu dengan seorang pria berjanggut, yang memintanya untuk mengikutinya di jalan sempit, di mana Peter tampaknya ditunjukkan api neraka dalam Alkitab, di mana orang-orang terkenal, Michael Jackson, dan Paus Yohanes Paulus II, diduga terjebak di dalamnya.
Seorang pendeta gereja dari Gereja Ilahi Yesus, Godwin Abui, dilaporkan menghadiri pemakaman Kwadjo Peter dan memberinya penghormatan terakhir di tempat ia dikuburkan.
Istri Peter sendiri, Gifty Annor, mengklaim bahwa setelah suaminya meninggal, dia ditahan di kamar mayat selama sebulan dan mereka akhirnya dipersatukan kembali.
Menurut Annor, ini menunjukkan bahwa dia memang dibangkitkan dari kematian.