ES pun mengaku kebingungan ketika mendapat pertanyaan dari keluarganya yang menanyakan keberadaan buah hatinya.
“Saya bingung dan gugup menjawabnya. Akhirnya saya jawab saja diculik orang,” kata ES, mengutip dari Surya Malang.
ES mengaku, saat itu ia tak berpikir bahwa jawabannya itu akan membuat gaduh.
Bahkan suami dan orang tuanya sampai memaksanya untuk melapor ke polisi.
“Saya juga bingung, cuma dibawa ke Polres untuk laporan saja.”
“Sebenarnya saya tidak ingin laporan. Saya juga bingung harus menjawab apa,” jelasnya.
Akhirnya, kepada polisi ES mengarang cerita bahwa dua orang telah merenggut bayinya saat ia tengah menunggu kendaraan umum di depan RSUD Bangil.
Melansir dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda mengaku curiga dengan laporan ES.
"Kami menduga ini laporan palsu. Sebab, sejak awal, kami sudah menemukan perbedaan di lapangan, antara fakta dan laporan dari korban yang mengaku anaknya menjadi korban penculikan," katanya.