"Kami selaku pihak pemerintah seharusnya mendeteksi informasi kondisi keluarganya sebelum kejadian. Saya harap kejadian serupa tidak terulang kembali," ucap Andi.
Andi juga meminta kepada seluru bupati dan wali kota di Sulsel lebih serius dalam penanganan warga miskin.
"Kami instruksikan untuk seluruh Bupati dan wali kota agar menyisir keluarga fakir miskin serupa dan menunda agresifitas alokasi anggaran fisik konstruksi bukan prioritas jika masalah sosial menjadi momok menakutkan," pintanya.
Andi juga mengingatkan para legislator untuk mengawasi dan mengarahkan alokasi anggaran ke sektor penanganan fakir miskin lebih besar.
Pengalokasian anggaran untuk penanganan fakir miskin harus porsinya lebih besar jika wilayahnya masuk dalam zona perhatian khusus peringkat kemiskinan 10 besar Sulsel.
Kasus seperti ini haruslah menjadi refleksi bersama bahwa masih ada hal yang semacam itu di negara ini.
Tak hanya pemerintah saja yang harus memperhatikan, setidaknya warga atau tetangga dekat haruslah juga andil bagian.
Setidaknya kasus seperti ini apabila diketahui ada di sekitar masyarakat, minimal warga yang berada di tempat tersebut melapor pada pihak pemerintah daerah.
Hingga kasus yang serupa tidak terjadi pada siapapun warga Indonesia yang sah di mata Undang-Undang menjadi tanggung jawab pemerintah. (Hendra Cipto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Kakek di Sulsel Meninggal Diduga Kelaparan, Jenazah Ditemukan di Tumpukan Batu"