China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka sejak berakhirnya perang saudara mematikan pada 1949 silam.
Selama empat tahun sejak Tsai berkuasa pada 2016, Negeri "Panda" menekan pulau berdikari itu dengan tekanan ekonomi hingga militer.
Namun, taktik itu malah membuat rakyat berbondong-bondong memberikan suaranya bagi Tsai.
Salah satunya dipicu aksi protes di Hong Kong.
Dari AS, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo memberikan selamat dan mengapresiasi komitmen Tsai mempertahankan stabilitas Selat Taiwan.
"Tidak Ada Ancaman"
Tsai Ing-wen memosisikan dirinya sebagai pembela nilai-nilai demokrasi, di tengah tekanan otoritarian China yang dipimpin Presiden Xi Jinping.
Beijing telah berjanji, mereka akan menyatukan kembali wilayah tersebut.
Bahkan menggunakan kekerasan jika diperlukan.
Mereka berusaha menyingkirkan Tsai karena sejak awal terpilih, dia telah menolak untuk mengakui prinsip "satu China".