Masyarakat China kemudian dimobilisasi untuk membasmi kawanan burung emprit.
Mereka memakai drum dan pemukul untuk menakut-nakuti burung emprit sebelum ditembaki pakai senapan angin.
Lebih kejamnya lagi; sarang pohon dan tempat yang biasa dipakai burung emprit bernaung dirobohkan.
Aksi genosida besar-besaran ini hampir menyebabkan populasi burung emprit di China di ambang kepunahan.
Mao Zedong merasa apa yang dilakukannya sudah benar dan saat itu burung emprit di negaranya sudah sangat jauh berkurang.
Hanya, seperti teori keseimbangan Yin Yang, merusak satu hal akan berdampak pada hal lainnya.
Hilangnya burung emprit bukannya membuat hasil panen petani baik namun malah hancur total.
Hilangnya burung emprit mengakibatkan hama macam belalang, ulat, dan wereng berkembang biak tidak terkendali di seluruh China.
Fenomena tersebut wajar karena burung emprit adalah predator alami hama pertanian dan celakanya malah dibasmi dengan alasan memakan satu dua biji padi.
Hasil panen gagal total yang membuat seluruh rakyat China dilanda kelaparan.