Sosok.ID - Nurul Mukharomah, atau yang akrab disapa Mumuk Gomez, menceritakan kisahnya pada Andre Taulany di kanal YouTube Taulany TV, yang diunggah pada Sabtu (11/1/2020).
Dikenal sebagai seorang presenter tanah air, Mumuk mengawali karirnya lewat ajang pencarian bakat.
Mumuk yang datang dari daerah Kulon Progo Yogyakarta, niat merantau ke Jakarta dengan harapan bisa hidup lebih baik.
Mumuk mengutarakan bahwa dirinya telah mengikuti teater sejak SMA, sehingga ia merasa memiliki ketertarikan di bidang terkait.
Mendengar adanya audisi pelawak dari seorang teman, Mumuk coba mengikutinya dan lolos dari daerah sampai ke Jakarta.
Lewat festival Orang Lucu Indonesia (OLI), Mumu menuju Jakarta menggunakan baju sekolah mempersiapkan lawakannya.
Masuk lima besar dari ratusan peserta yang bergabung, Mumuk mengaku langsung dikontrak oleh salah satu manajemen Rajawali Citra Televisi (RCTI).
"Dari kontrak itu alhamdulillah langsung ditawar-tawarin ke tipi..." ungkap Mumuk pada Andre Taulany seperti dilansir Sosok.ID dikutip dari YouTube Taulany TV pada Senin (13/1/2020).
Memulai karirnya pada tahun 2012, Mumuk menjadi lebih dikenal publik lewat tayangan Net.TV di tahun 2016.
Mumuk mengaku bahwa ia ditawari untuk menjadi bagian dari acara 'Sarah Sechan'Net.TV.
Sempat menolak karena merasa sungkan, lantaran 'Sarah Sechan' adalah salah satu host yang ia idam-idamkan, Mumuk akhirnya memberanikan diri untuk mencoba bergabung dalam acara tersebut.
Mumuk mengungkapkan honor pertama yang ia terima ketika masuk dunia hiburan adalah bayaran uang transport senilai 500 ribu rupiah.
"Karena pertama aku nyemplung di dunia entertainment itu di Festival Oli, aku dibayarnya pakai uang transport," terang Mumuk.
"Nah uang transport itu kurang lebih Rp 500 ribuan," imbuhnya.
"Cuma itu aja aku udah seneng banget. Gimana sih orang kampung yang gak pernah dapet gimana-gimana ya kan," sambungnya.
"Eh sekalinya syuting ya kurang lebih setengah hari gitu, terus langsung dikasih amplop, Rp 500 ribu lagi, buset, Alhamdulillah," ungkap Mumuk begitu mensyukuri pendapatannya kala itu.
Usai menerima bayaran tersebut, Mumuk mengaku menggunakannya untuk membeli buku lawak.
Jawaban spontan Mumuk lantas membuat Andre Taulany dan crewnya terbahak tidak menyangka.
"Hebat! Ini baru ciri-ciri orang sukses! Dia gak mau beli-beli apa dulu malah beli buku loh. Itu modal elo soalnya kan?" puji Andre pada Mumuk masih disertawai tawa kagum diujung lidahnya.
Mendengar sanjungan Andre, Mumuk mengiyakan dengan semangat.
"Iyaa!! Belajar!" Katanya dengan mantab.
Mumu merasa bahwa jika ia tak mempelajari cara melawak, maka lawakannya akan kalah saing dibanding peserta-peserta lain.
"Terus gua langsung mikir duh gua harus ngapain ya. Mau nanya, 'Gimana biar lucu?' kan gak enak. Tengsin," Ungkap Mumuk mengenang masa lalunya.
Hal tersebut yang kemudian menjadi alasan ia membeli banyak buku lawak dan mempelajatinya.
Andre pun memuji cara Mumuk. Karena menurutnya, mengajari seseorang untuk melawak juga tidak semudah itu.
Andre menganggap bahwa sebuah lawakan seringkali muncul dengan sendirinya, dan hal tersebut harus dilakukan dengan cara belajar improvisasi dengan sendirinya.
Memiliki tempat karantina yang dekat dengan Mal, memudahkan Mumuk untuk menemukan buku yang ia cari agar dirinya dapat memperdalam ilmu lawak lebih banyak lagi.
"Nah karena deket mal, yaudah aku cari-cari buku kayak Cara Melawak Biar Lucu, Tips-tips Agar Lawakan Kamu Diguyoni," cerita Mumuk pada Andre.
"Pokoknya aku beli beberapa buku yang buat mempelajari cara-caranya, teori-teorinya dan dari situ aku ngerti,"
"Oh kalo ngelawak itu belokin logika, ada set up, push line-nya gitu-gitu, terus aku latihan bikin materi." sambungnya.
Mendengar cerita Mumuk, Andre Taulany ikut sumringah, ikut bahagia menyaksikan kesuksesan rekannya.
"Tuh memang bener kerja keras itu tidak menghinati hasil ya!" kata Andre kemudian.
Mumuk juga menceritakan bahwa hasil ia bekerja digunakan untuk membelikan rumah bagi kedua orangtuanya.
"Alhamdulillah pak haji beli di kampung. Soalnya aku mentingin, yang penting bapak ibuk aku masa tuanya udah harus nyaman. aku mah disini ngontrak-ngontrak dulu gapapa" Ungkap Mumuk pada Andre.
Mumuk mengaku jalan ia menuju sukses tidaklah mudah.
Banyak goncangan-goncangan yang harus ia temui di tengah jalan.
Bahkan diawal karirnya, Mumuk seringkali mendengar olok-olokan masyarakat karena bentuk wajahnya yang dianggap 'kurang' oleh sebagian orang.
Meskipun begitu, Mumuk berhasil tak mengindahkan ejekan-ejekan itu dan terus menjadi dirinya sendiri.
Ia mengaku, pencapaiannya adalah sebuah kebanggaan yang akan ia jaga.
(*)