Follow Us

Geram! Mantan Menteri Kelautan Minta Pemerintah Langsung Tenggelamkan Kapal China di Laut Natuna, Susi Pudjiastuti: 2015 Sampai 2019 Mereka Tak Berani Masuk!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 04 Januari 2020 | 13:45
Geram! Mantan Menteri KKP Minta Pemerintah Langsung Tenggelamkan Kapal China di Laut Natuna, Susi Pudjiastuti: 2015 Sampai 2019 Mereka Tak Berani Masuk!
Instagram/ @susipudjiastuti115

Geram! Mantan Menteri KKP Minta Pemerintah Langsung Tenggelamkan Kapal China di Laut Natuna, Susi Pudjiastuti: 2015 Sampai 2019 Mereka Tak Berani Masuk!

Sosok.ID - Hubungan Indonesia dan China memanas kembali terkait dugaan pelanggaran teritori oleh kapal penangkap ikan dari negeri tirai bambu.

Bahkan China menyertakan Coast Guard menjadi pendamping kapal nelayan mereka untuk menjaga sembari menangkap ikan di wilayah Indonesia.

Hal tersebut membuat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti menjadi geram.

Susi pun bereaksi dengan memberi saran pada pemerintah untuk segera bertindak tegas pada para pencuri ikan di wilayah NKRI.

Baca Juga: Capek Habis Narik, Driver Ojol Ini Ketiduran Bangun-bangun Kebanjiran, Teman Malah Tak Menolong

Melalui akun Twitter pribadinya, memang mantan menteri kabinet Kerja ini aktif menyoroti tindakan nekat nelayan China.

Bahkan menurutnya, tindakan yang dilakukan negara tetangga itu sudah melewati batas hingga mengirim kapal Coast Guard nya untuk menjaga para nelayan mereka saat mencuri ikan.

Susi Pudjiastuti juga mengatakan bahwa sejak dirinya menjabat sebagai pembantu Presiden Jokowi di periode pertama pemerintahannya, tak ada kapal asing yang berani macam-macam di wilayah Indonesia.

Ia pun membandingkan saat dirinya jadi Menteri KKP dengan sekarang setelah dirinya lepas jabatan.

Baca Juga: Alamat Coast Guard China Remuk di Natuna Jika TNI AL Sampai Hati Luncurkan Rudal Maut Pelibas Kapal Induk Ini

Dalam twit-nya Susi menuliskan bahwa sejak 2015 kapal asing tak berani memasuki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Bahkan hal tersebut terjadi hingga pertengahan tahun 2019 menjelang jabatannya menjadi menteri telah selesai.

Source : Kompas.com, Twitter

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest