Bagi mereka yang memiliki jiwa yang kuat, tahan menderita dan teguh pada pendirian akan sukses dalam menjalani pendidikan dan kokoh dalam mengemban segala tugas dan tanggung jawab seberat apapun tantangan yang dihadapinya sebagai seorang prajurit kesatria.
Namun, bagi mereka yang bermental lemah, cengeng dan pengecut serta penakut dengan sendirinya akan tersisi dan terseleksi.
Sebab, hanya orang-orang yang bermental baja yang mampu menghadapi berbagai tantangan.
Perlu juga ditegaskan bahwa dalam rekrutmen anggota TNI tidak ada unsur paksaan bagi siapapun, mungkin saja ada dorongan dari personel TNI di wilayah atau dari pihak manapun, tetapi bukan berarti dalam bentuk paksaan apalagi ancaman.
Setiap calon TNI akan mengajukan lamaran secara sukarela, dan akan menandatangani surat kesanggupan mengikuti pendidikan dan melaksanakan tugas sebagai prajurit TNI serta siap ditempatkan di manapun di seluruh wilayah NKRI.
Setiap peserta akan menjalani serangkaian tes yang sangat ketat. Sistem seleksi yang dihadapi tidak hanya pada masa rekrutmen. Seleksi akan terus berjalan, baik dalam pendidikan maupun dalam penugasan sebagai prajurit TNI kelak.
Khusus di Papua, TNI membuka kesempatan seluas-luasnya bagi putra putri Papua untuk mendaftar sebagai anggota TNI.
Perlu diketahui, khusus untuk orang Papua, standar tes akan diturunkan tanpa mengabaikan standar pokok yang sudah ditetapkan.(GridHot.ID/Siti Nur Qasanah)
Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Minta Mundur dari Pendidikan Militer, 3 Pemuda Papua Akui Tak Senang Pakai Seragam Loreng, Begini Penjelasan TNI