"Kertawangi ini tempat wisata banyak wisatawan yang datang. Saya harus berpikir bagaimana caranya wisatawan yang datang bisa memberi efek positif terhadap masyarakat Desa Kertawangi. Potensinya lainnya ada di pertanian dan peternakan. Saya memiliki rencana bagaimana pertanian dan peternakan bisa dijadikan objek wisata unggulan," tuturnya, dilansir dari Kompas.com.
Namun ia juga menyadari harus banyak belajar mengenai tupoksi dan kewenangan Kepala Desa sebab ia adalah orang baru dalam pemerintahan.
Ewon pun mengakui telah mengantongi beberapa permasalahan yang ada di daerahnya yang harus segera diatasi.
Mengutip dari Kompas,com saat ditanya profesi awalnya sebagai publik figur terutama pawang ular di layar kaca, pemilik nama asli Yanto Bin Surya tersebut tetap akan mengasah kemampuannya menjinakkan ular.
Dia mengatakan, dengan jabatannya saat ini sebagai kepala desa malah akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan penemuan ular di wilayahnya.
"Kepawangan itu keahlian. Sampai kapan pun tidak akan hilang. Saya tidak akan meninggalkan itu karena itu keahlian," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.
Ewon menceritakan, profesi sebagai pawang ular pun kerap dimanfaatkan lawan politiknya di Pilkades Kertawangi 2019 sebagai konten kampanye negatif.
Namun ternyata, ketenaran Ewon sebagai penjinak ular tidak mampu terbendung.
"Oleh rival dianggap kelemahan. Padahal justru itu menjadi sebuah kelebihan saya yang mereka tidak punya," bebernya, dikutip dari Kompas.com. (*)