Sosok.ID - Dua warga negara Indonesia (WNI) Samiun Maneu dan Maharudin Lunani yang ditawan kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina berhasil dibebaskan.
Ketiga WNI itu disandera oleh kelompok Abu Sayyaf saat mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia.
Mengutip Gridhot.id, namun ada seorang WNI lain yang belum dibebaskan yakni Muhammad Farhan.
Keberhasilan pembebasan sandera ini turut diapresiasi oleh Menhan Prabowo Subianto yang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah Filipina.
Meski demikian Filipina harus kehilangan seorang prajuritnya yakni Kopral Romnick C Estacio, anggota Marinir Filipina yang gugur saat membebaskan sandera.
Ditarik mundur ke belakang, Filipina memang banyak mengalami pemberontakan di dalam negerinya.
Sebelum Abu Sayyaf sebut saja ada Konflik Moro sejak tahun 1950 dimana pemeri tah Filipina harus melawan Moro Islamic Liberation Front/MILF.
Belum selesai sampai situ, pada tahun 1972 muncul gerakan pemberontakan sempalan dari MILF yakni Moro National Liberation Front/MNLF.
Puncaknya tentu peristiwa Battle of Marawi dimana militer Filipina diuji kesiapsiagaan tempurnya pada level tertinggi melawan ISIS pada 2017 lalu.
Untuk melawan gerakan-gerakan diatas , Filipina sebenarnya sudah membentuk unit militer taktis yakni Philippine Scout Rangers.