Sosok.ID - Kasus penemuan jasad bayi di dalam ember cucian di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Plaosan masih terus berlanjut.
Kendati telah mengamankan siswi pesantren yang merupakan ibu sang jabang bayi di dalam ember cucian kotor tersebut, pihak kepolisian masih belum berhasil mendapatkan keterangan.
Pasalnya, siswi pesantren yang merupakan ibu sang jabang bayi ini lebih banyak memilih diam dan enggan menjawab pertanyaan dari petugas kepolisian.
Kepolisian Resor Magetan Jawa Timur kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap AF (20), santri di pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan dalam kasus mayat bayi dalam tumpukan pakaian di ember.
Kasatreskrim Polres Magetan AKP Sukatni mengatakan, AF lebih banyak diam dan enggan menjawab pertanyaan penyidik.
"Nutup semua, susah dimintai keterangan,” ujar Sukatni saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/12/2019).
Sukatni menambahkan, saat pihaknya telah meminta keterangan enam orang saksi baik dari pengurus pondok pesantren maupun siswi pondok yang mengetahui peristiwa tersebut.
Meski demikian pihak kepolisian masih belum bisa memastikan penyebab kematian bayi yang baru dilahirkan dan ditemukan dalam ember diantara tumpukan baju tersebut.
"Untuk penyebab kematian bayi kita masih menunggu hasil otopsi,” imbuhnya.
Pihak kepolisian juga masih kesulitan menggali informasi siapa ayah dari bayi yang dikandung AF tersebut.
Baru 6 bulan mondok
Polisi juga masih memastikan informasi bahwa AF (20) siswi pondok yang jadi ibu bayi, baru 6 bulan menuntut ilmu di pondok tersebut.
"Informasinya baru enam bulan, tapi kebenarannya belum bisa kita pastikan karena belum bisa dimintai keterangan,” ucap Sukatni.
Saat ini AF (20) masih menjalani perawatan di RSUD Dr Sayidiman Magetan karena konsidinya masih lemah.
Bayi yang ditemukan tewas di dalam ember saat ini juga dikirim ke kamar mayat RSUD Dr Sayidiman Magetan untuk diotopsi.
Sebelumnya mayat bayi yang baru dilahirkan ditemukan dalam keadaan meninggal dengan posisi tengkurap di dalam ember oleh salah satu siswa pondok pesantren di Kecamatan Plaosan Magetan.
Bayi tesebut ditemukan di antara tumpukan baju yang berlumuran darah milik AF (20) salah satu siswi pondok pesantren. (Sukoco)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul: Kasus Mayat Bayi Dalam Ember, Siswi Pesantren yang Juga Ibu Bayi Baru 6 Bulan Mondok
(*)