Follow Us

Direbus Hidup-hidup Dan Dijadikan Bahan Pembuat Tas, Sepatu Dan Dompet, Kekejaman Terhadap Kucing di Negara Ini Meningkat Drastis!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 21 Desember 2019 | 04:00
Direbus Hidup-hidup Dan Dijadikan Bahan Pembuat Tas, Sepatu Dan Dompet, Kekejaman Terhadap Kucing di Negara Ini Meningkat Drastis!
Kolase Nextshark/Anti Fur Society

Direbus Hidup-hidup Dan Dijadikan Bahan Pembuat Tas, Sepatu Dan Dompet, Kekejaman Terhadap Kucing di Negara Ini Meningkat Drastis!

Sosok.ID - Dunia perdagangan untuk daging dan bulu kucing terus berkembang pesat di China.

Dilansir dari Nextshark, pada 1 Desember, Masyarakat Bebas Bulu, sekelompok sukarelawan sedunia yang berkampanye menentang penggunaan bulu binatang, menjelaskan tentang hal tersebut.

Penjualan daging dan bulu kucing di China terus tumbuh.

Lebih jauh, saat ini juga tidak ada undang-undang yang menentang kekejaman terhadap binatang.

Baca Juga: Setelah Kasus Ari Askhara, GIliran Eks Dirut Garuda Ini Terancam Denda Rp 10,5 Miliar dan Hukuman Penjara 20 Tahun Gegara Tipu Pemerintah AS

Menurut organisasi nirlaba itu, sebagian besar kucing yang ditangkap dalam perdagangan itu adalah hewan liar.

Kucing-kucing itu tidak pernah dimusnahkan atau dikebiri.

Tukang daging di China Dituduh Merebus Kucing Hidup-hidup
Anti Fur Society

Tukang daging di China Dituduh Merebus Kucing Hidup-hidup

Sehingga mereka terus bereproduksi pada tingkat yang “mengkhawatirkan”.

Selain itu, beberapa orang diduga juga mengambil kucing peliharaan.

Perlakuan seperti itu membuat pemiliknya mencari-cari dan terkadang menemukan kucingnya dalam pembantaian yang menyedihkan.

"Mereka dijual kepada tukang daging yang merebus mereka hidup-hidup."

Baca Juga: Gegara KDRT, Yuni Shara Mengaku Tak Bisa Menikmati Rasanya Berhubungan Seksual, Dia Hanya Pura-pura Demi Melayani Suami

"Biar kulitnya menjadi sepatu, sarung tangan, dompet, dll," klaim kelompok Bebas Bulu tersebut dalam sebuah postingan Facebook.

Postingan itu sontak mengundang banyak perhatian publik.

"Ini menghancurkan hatiku hingga berkeping-keping."

"Saya menangis," komentar salah seorang Pengguna Facebook.

Sementara yang menanyakan hati nurani pelaku tindakan kejam ini.

Baca Juga: Tak Dipakai Selama 60 Tahun Sampai Akhir Hayatnya, Kacamata Rusak Milik Artis Ini Dihargai Rp 2,5 Miliar

"Bagaimana orang bisa melakukan tindakan itu?"

Sebenarnya, kegiatan memakan kucing dan anjing di China adalah legal.

Tukang daging di Cina Dituduh Merebus Kucing Hidup-hidup
Nextshark

Tukang daging di Cina Dituduh Merebus Kucing Hidup-hidup

Namun itu hanya tindakan minoritas dan jauh dari aktivitas normal yang dilakukan kebanyakan orang.

Pada 2017, sosial media di China bereaksi juga dengan ketakutan terkait seorang pria yang yang ketahuan mengangkut sekitar 500 kucing.

Beberapa diantaranya adalah hewan peliharaan yang dicuri, dimasukkan ke dalam kandang kecil dan hendak dijual ke restoran.

Sebuah survei lokal pada tahun yang sama mengungjap bahwa 13% penduduk di Yulin - tempat festival anjing tahunan terkenal di Cina - tidak pernah makan anjing, sementara 59% diantaranya jarang mengonsumsinya.

Baca Juga: Nangis Hingga Pingsan Saat Suaminya Tewas, Istri Hakim PN Medan Sempat Ogah Dicerai Gegara Harta, Pengkuan Pengacara Jamaluddin Jadi Kunci

"Yang benar adalah bahwa makan anjing dan kucing bukan bagian dari praktik kuliner arus utama China bahkan di Yulin, rumah dari festival daging anjing," kata Peter Li, spesialis kebijakan China untuk Humane Society International. (Muflika Nur Fuaddah)

Artikel ini pernah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Tukang Daging Ini Dituduh Merebus Kucing Hidup-hidup dan Menjadikannya Dompet Serta Baju Lucu, 500 Kucing Dulu Juga Pernah Ketahuan Diangkut"

Source : intisari-online.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest