Kendati demikian, Fitri menjamin jika dia tak membahayakan orang lain.
Selama ini ketika kumat, Fitri hanya menginginkan beling saja.
"Orang-orang di sekitar saya sudah mengerti kondisi saya. Sehingga di rumah juga menyediakan beling atau bohlam lampu untuk saya," ungkap dia yang dikutip dari TribunJakarta.com.
Pada tahun 2012 lalu, Fitri memutuskan merantau ke Jakarta dan sampai akhirnya menjadi pemulung.
Di awal menjadi pemulung dan tinggal di lapak bosnya di Kampung Sumur, Jakarta Timur, kebiasaan aneh Fitri kumat.
"Pas di Jakarta kumat lagi. Awal di sini kan enggak ada yang tahu saya seperti ini," katanya yang dikutip dari TribunJakarta.com.
Akibat suhu badannya sudah terlalu panas, Fitri mengatakan harus mengambil bohlam tetangganya.
"Sudah enggak tahan waktu itu mau makan beling, akhirnya ada bohlam tetangga ya saya ambil itu. Saya makan bohlam lampu milik tetangga yang masih terpasang," lanjutnya, dikutip dariTribunJakarta.com.
Setelah tersadar, Fitri pun menjelaskan ke tetangganya perihal keanehan yang dialaminya.