Selain itu, mereka pun berani terjun ke lokasi pembangunan mercusuar.
Mereka secara tega menganiaya para pekerja di sana.
Suatu ketika, pada 1 April 2005, pihak Malaysia kembali menerjunkan kapal Marine Police dan TLDM.
Pagi itu, kedua kapal tersebut melempar jangkar tak jauh dari tempat Kopaska bertugas.
Kemudian, diturunkanlah kapal patroli TNI AL, KRI Todong Naga (819) untuk mengusir kedua kapal Malaysia.
Namun, usaha patroli tersebut sia-sia. Kemudian, komandan KRI Todung Naga pun meminta bantuan pada tim lainnya.
Mendengar permintaan rekannya, Serka Ismail bergegas meminta izin pada atasannya, komandan tim Kopaska, Lettu Berny.
Serka Ismail dibekali sebuah perahu karet, tetapi dilarang membawa senjata.
Larangan ini dibuat agar aksinya tak menimbulkan kekerasan dengan pihak Malaysia.
kehebatan Kopaska