Sebab, operasi tersebut dinilai berisiko tinggi bagi nyawa Li Hua.
Namun, pada Mei 2019, Profesor Tao Huiren memutuskan untuk menyelamatkan hidup Lu Hua.
Pria yang memimpin departemen bedah tulang belakang dan ortopedi di Rumah Sakit Umum Universitas Shenzhen ini setuju untuk melakukan operasi pada Li Hua.
Walaupun operasi yang akan dilakukannya ini memiliki risiko 20 sampai 30 kali lipat dari pasien bedah tulang belakang biasanya.
Serta, adanya kemungkinan besar bahwa Li Hua akan mengalami kelumpuhan bila operasi ini gagal.
Sebelum Li Hua, Tao diketahui telah menangani 'pasien lipat' lain yang memiliki kondisi serupa.
Namun, sejauh ini tak ada pasien yang kondisinya begitu parah seperti dalam kasus Li Hua.
Saking menantangnya, Tao bahkan menyebut operasi Li Hua ini terasa seperti operasi pendakian di Gunung Everest.
Dalam operasi yang berlangsung 4 tahap ini, petugas medis memecahkan dan menyusun kembali tulang belakang Li Hua satu per satu.
Kemudian, barulah tulang belakangnya itu diluruskan sepenuhnya.