"Menanyakan 'kamu sudah karyawan belum?' Kamu sudah sekolah triple seven belum, kamu sudah bisnis kelas belum, habis itu diminta nomor teleponnya," kata Joshepine.
Menurut Josephine Ecclesia, sikap Ari Askhara itu telah membuat para pramugari menjadi terkotak-kotakkan.
Di antara awak kabin pun membuat kelompok-kelompok sendiri.
"Ini memunculkan adanya oknum-aknum yang bisa tambah timer rating, triple seven, terbang ke Eropa, terus bisa membuat geng."
"Sampai membuka kelas triple seven, khusus untuk kelasnya dia aja."
Baca Juga: Adiknya Ramai Dihujat Gegara Dituding Terseret Skandal Pramugari Garuda, Kriss Hatta Ogah Komentar
"Itu tercipta, 'Oh ternyata direksi kita seperti gini," lanjut Josephine.
Selain itu, Josephine juga bercerita mengenai Garuda Indonesia yang kerap mempekerjakan awak kabinnya berlebihan.
Bahkan, Josephine merasa bekerja seperti robot yang kerja dengan sedikit waktu istirahat.
"Seperti sudah publik tahu bahwa Garuda memberikan jam kerja kepada awak kabin seperti robot."
"Penerbangan Melbourne PPP, saat malam hari kita harus kembali lagi ke Jakarta tanpa istirahat malam. Pramugari itu ada standard minimum dan standard service."