Saluran ini terhubung langsung dengan lorong di mana sembilan korban terjebak.
Sejumlah alat berat juga diturunkan untuk menggali tanah longsoran yang menutupi pintu masuk ke dalam lorong tambang.
"Alat berat bisa bekerja maksimal tadi malam, jam 5 pagi semua saluran bisa diekspos, Alhamdulillah korban bisa bisa dievakuasi setelah lebih dari 30 jam terjebak," Ketika dievakuasi, kata Zaenal, kondisi korban dalam keadaan lemas, pusing hingga hipotermia.
Sesaat sebelum terjadinya banjir bandang, terdapat 12 pekerja di dalam lubang.
Mereka merupakan satu kelompok penambang liar atau gurandil yang biasa menggali di TNGHS.
"Tadinya ada 12 orang, dua orang naik terlebih dahulu sebelum kejadian, satu orang berhasil menyelamatkan diri dan memberi informasi jika ada 9 pekerja yang terjebak di salam lubang," kata Zaenal.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Lebak, Jumat (6/12/2019) sore.
Dilaporkan lebih dari 200 rumah terendam banjir, tiga jembatan putus dan longsor di 12 titik. (Acep Nazmudin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "30 Jam Tertimbun Longsor di Lubang Tambang, 9 Warga Berhasil Dievakuasi"