Sosok.ID - Belum lama ini kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Tulungagung.
Kali ini kasus pelecehan seksual terjadi pada seorang siswi SMP yang baru saja menginjak usia 15 tahun.
Mirisnya, jadi korban pelecehan seksual oleh ayah tirinya sendiri selama 4 tahun, siswi SMP ini diumpankan oleh ibu kandungnya lantaran takut diceraikan.
Mawar (15), nama samaran siswi SMP yang menjadi korban perbuatan asusila ayah tirinya mencurahkan isi hatinya melalui tulisan.
Di buku prakarya, Mawar berkisah mulai didekati ayah tirinya, TW (33), saat ibunya, sebut saja Tinuk, mengalami gangguan kejiwaan.
Mawar menaruh harap ibunya bisa melindunginya, jika kelak kondisinya pulih.
Namun saat bercerita pada Tinuk, Mawar hanya dipesan agar menolak jika diajak bersetubuh.
Saat Mawar menolak, TW malah marah dan terjadi pertengkaran.
Pertengkaran itu kemudian membuat Tinuk kembali kambuh gangguan kejiwaannya.
“Sejak kelas 5 SD sampai sekarang saya manut diperlakukan apa saja,” tulis Mawar.
Yang miris, saat Tinuk tahu hubungan terlarang ini, ia tidak membela Mawar. Tinuk takut jika TW malah menceraikannya.
Bahkan Mawar menulis, Tinuk merestui hubungannya dengan TW.
“Padahal (ibu) satu-satunya harapan untuk menolong masa depan saya. Tapi saya kecewa,” ungkap Mawar.
Yang lebih gila pada Senin (25/11/2019), TW mengulangi perbuatannya di depan Tinuk.
Bahkan TW meminta Tinuk untuk bergabung dalam aktivitas hubungan terlarang itu.
Perbuatan keji itu terakhir dilakukan pada Rabu (27/11/2019) pagi, saat Mawar akan berangkat sekolah.
Mawar sudah mengenakan seragam, TW memintanya naik ke lantai atas.
“Di lantai atas, saya diperlakukan yang aneh-aneh. Padahal saya mau berangkat ke sekolah pukul 6 dan itu saya berseragam,” tulis Mawar mengakhiri curhatnya.
Perbuatan tidak senonoh TW kepada Mawar dilakukan selama empat tahun terakhir.
Kasus ini terungkap saat guru Bimbingan dan Konseling (BK) melihat Mawar yang selalu murung.
Baca Juga: Jam 6 Pagi Mau Akad, Mempelai Pria Malah Kabur Tak Mau Menikah, Pengantin Wanita Lantas Pingsan
Saat dilakukan konseling, Mawar bercerita sudah lama menjadi korban nafsu biadab sang ayah tiri, TW.
Pihak sekolah kemudian melapor ke bibi Mawar dan kemudian melapor ke Polres Tulungagung.
Berawal dari Guru
Personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung menangkap TW (33), seorang laki-laki asal Kecamatan Tulungagung.
Baca Juga: Kehadiran Betrand Peto Buat Sarwendah Bingung dalam Bersikap : Sweet Gitu Ya, Kita Peluk Cium
TW diduga telah menggauli anak tirinya, sebut saja Mawar.
Perbuatan tidak senonoh ini dilakukan TW sejak empat tahun lalu, saat Mawar masih SD hingga SMP.
Perilaku tak terpuji TW terbongkar, bermula dari sikap Mawar yang selalu murung di sekolah.
Pihak sekolah kemudian melakukan konseling terhadap Mawar.
Saat itulah Mawar mengaku sudah lama menjadi korban nafsu jahat ayah tirinya.
Pihak sekolah kemudian memanggil bibi korban, untuk mengambil sikap atas pengakuan Mawar.
Informasi yang didapat dari pewarta, perbuatan ini berlangsung sejak 2015.
TW terakhir kali melampiaskan nafsunya pada Rabu (27/11/2019) pagi.
Bibi korban yang mendengar pengakuan Mawar, kemudian membuat laporan ke Polres Tulungagung.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia melalui Paur Humas, Ipda Anwari, mengaku telah merespons laporan dari bibi korban.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap TW pada Kamis (28/11/2019).
“Terduga pelaku sudah kami amankan untuk menjalani proses hukum,” terang Anwari, Minggu (1/12/2019).
Saat ini TW sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan ruang tahanan di Mapolres Tulungagung.
Anwari belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, karena kasus ini masih didalami oleh UPPA Polres Tulungagung.
Anwari berjanji memberikan penjelasan lanjutan, jika proses penyidikan telah selesai.
“Satu atau dua hari ke depan paling sudah selesai,” pungkas Anwari. (David Yohanes/Surya.co.id)
Artikel ini sudah pernah tayang di Surya.co.id dengan judul: Curhatan Siswi SMP di Tulungagung Korban Nafsu Ayah Tiri, Diajak Main di Depan Ibu Kandung
(*)