Termasuk dugaan mereka meluncurkan rudal balistik sebagai respon buntunya perjanjian dengan AS.
Sedangkan resolusi Dewan Keamanan PBB dengan tegas melarang negara komunis tersebut untuk menembakkan rudal jarak jauh tersebut.
Dilansir dari Kompas.com yang merujuk dari media pemerintah Korut, media tersebut berulang kali menerbitkan editorial berisi tenggat waktu hingga akhir tahun agar AS datang dengan pendekatan baru.
Trump sempat menyiratkan adanya pertemuan keempat dengan Kim pada November ini, namun Pyongyang dengan tegas menolaknya.
Korea Utara menyatakan, mereka tidak tertarik untuk menggelar pertemuan apa pun yang tidak "memberikan kontribusi bagi mereka".
Sementara itu, Korea Utara merilis gambar Pemimpin Kim Jong Un yang tersenyum ketika mengawasi uji coba senjata terbaru.
Padahal dengan tegas Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut, senjata itu merupakan rudal balistik, di mana Korut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dilansir AFP Jumat (29/11/2019), Pyongyang menyebut senjata itu sebagai "sistem roket berpeluncur ganda super besar".
Kantor berita KCNA juga merilis ketika Kim Jong Un tersenyum mengawasi uji coba sembari mengenakan jubah kulit hitam, dan mendapat tepuk tangan dari pasukan.