Follow Us

Camdessus, Bos IMF dengan Gaya Sedekapnya Pernah 'Menyakiti' Soeharto, Sekarang Tinggal Tunggu Waktu Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia

Seto Ajinugroho - Jumat, 29 November 2019 | 14:13
Angkuhnya Gaya Sedekap Bos IMF Kepada Soeharto Kala Memberi Dana Bantuan Ke Indonesia Tahun 1998
Kompas.com/JB Suratno

Angkuhnya Gaya Sedekap Bos IMF Kepada Soeharto Kala Memberi Dana Bantuan Ke Indonesia Tahun 1998

Sedangkan Soeharto tampak membungkuk menandatangani dana bantuan yang nilainya cukup besar kala itu.

Usai penandatanganan itu maka terjadilah kerusuhan di Jakarta dan Surakarta menyusul dampak krisis moneter.

Namun hanya 14,99 miliar dolar AS saja yang dicairkan oleh pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Kisah Paguh, Orangutan yang Bertaha Hidup Dengan 24 Peluru di Tubuhnya Serta Harus Menabrak-nabrak Saat Berjalan Karena Buta!

Tony Prasetiantono, ekonom Universitas Gadjah Mada menyebut dana bantuan IMF pada tahun 1998 gagal menolong ekonomi Indonesia.

Tony juga menyebut Indonesia tak boleh lagi berhutang kepada IMF.

"Waktu itu, IMF lalai dan kita trauma. Kita nggak mau sekarang berhubungan dengan IMF. IMF sendiri yang dikritik seluruh dunia. Ekonom-ekonom top, termasuk Joseph Stiglitz, juga mengkritik IMF. Jadi, 'malapraktik', memberikan 'obat' yang enggak cocok," ujar Tony pada 2015 lalu seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/10).

Selain itu, pada tahun 1998 IMF juga tak tepat memberikan dosis dana ke Indonesia.

"Itu nggak cukup dosisnya. Kita cadangan devisa waktu itu 20 miliar dollar AS, terus disuntik selama 16 bulan, total jadi 36 miliar dollar AS. Enggak cukup untuk krisis Indonesia yang utangnya 130 miliar dollar AS. Jadi, obatnya baik, tetapi nggak cocok dosisnya," tambah Tony.

Syukur, lambat laun dengan kaki sendiri ekonomi Indonesia mulai membaik seiring berjalannya waktu.

Maka periode tahun 2001-2006 pemerintah Indonesia secara bertahap membayar utang pokoknya ke IMF sebesar 11,1 miliar dolar AS.

Hingga akhirnya 12 Oktober 2006 pembayaran cicilan utang pokok Indonesia dibayar untuk terakhir kalinya.

Source : Kompas.com, imf.org

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest